Kisah Dramatis Penemuan Bangkai Titanic 40 Tahun Lalu
Hide Ads

Kisah Dramatis Penemuan Bangkai Titanic 40 Tahun Lalu

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 09 Sep 2025 14:36 WIB
Titanic bow is seen during a dive at the resting place of the Titanics wreck, July, 1986. WHOI Archives/Woods Hole Oceanographic Institution/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT
Foto: WHOI Archives/Woods Hole Oceanographic Institution/REUTERS
Jakarta -

Segera setelah Titanic tenggelam di 15 April 1912, ada upaya untuk menemukan puing-puing dan jenazah orang-orang yang tenggelam bersamanya. Namun, keterbatasan teknologi penyelaman saat itu mencegah hal ini jadi kenyataan selama lebih dari tujuh dekade.

Baru pada tanggal 1 September 1985 atau 40 tahun silam, puing-puing tersebut ditemukan oleh ahli kelautan Amerika, Robert Ballard, yang juga perwira Angkatan Laut, dan ahli kelautan Prancis, Jean-Louis Michel.

Namun, penyelaman itu awalnya tak ada hubungannya dengan Titanic, melainkan misi rahasia menemukan bangkai dua kapal selam nuklir, USS Scorpion dan USS Thresher. Informasi ini tidak dipublikasikan hingga tahun 2008, ketika Ballard mengungkapkannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ballard awalnya bertemu AL AS di 1982 untuk pendanaan jenis teknologi kapal selam baru yang memungkinkannya menemukan Titanic. Angkatan Laut setuju mendanainya, tapi hanya jika itu akan digunakan untuk menyelidiki USS Thresher yang tenggelam April 1963, dan USS Scorpion di Mei 1968.

ADVERTISEMENT

Angkatan Laut setuju bahwa Ballard dapat mencari Titanic jika masih ada waktu tersisa dalam misi setelah menemukan kapal selam tersebut. Ballard dan timnya diberi waktu 4 bulan dan berhasil mengeksplorasi kedua kapal selam nuklir tersebut. Namun mereka hanya punya waktu 12 hari sisa untuk mencari Titanic. Pada akhirnya, Ballard berhasil menemukan bangkai Titanic.

Ballard mengatakan Angkatan Laut khawatir orang-orang akan menyadari alasan sebenarnya menjelajahi dasar laut. "Angkatan Laut tak pernah menyangka saya akan menemukan Titanic, jadi ketika terjadi, mereka jadi sangat gugup karena publisitasnya. Namun orang begitu fokus pada legenda Titanic sehingga mereka tidak pernah menghubungkan titik-titiknya," cetusnya.

Baru 23 tahun kemudian, Ballard mengungkapkan kebenaran tentang misinya. Ia juga menulis tentang pengalamannya menemukan kapal itu dalam bukunya The Discovery of the Titanic.

Penemuan dramatis bangkai Titanic

Tepatnya 1 September 1985, bangkai Titanic ditemukan sekitar 690 km lepas pantai Newfoundland, Kanada, di kedalaman 3.800 meter. Kapal itu ditemukan dengan bantuan kendaraan laut dalam yang dikendalikan dari jarak jauh bernama Argo, dilengkapi dengan sonar dan kamera.

Sebuah robot bernama Jason ditambatkan padanya yang menjelajahi dasar laut dan mengambil gambar dari dekat. Gambar dari sistem akan dikirim kembali ke ruang kontrol di kapal penarik dan gambar tersebut dapat segera dinilai.

Setelah pencarian selama seminggu, pada Minggu 1 September 1985, gambar awal Titanic yang ditangkap oleh Argo muncul di layar kapal penelitian Knorr. Esok harinya, bagian utama bangkai kapal Titanic ditemukan dan Argo mengirimkan kembali foto-foto pertama kapal tersebut sejak tenggelam 73 tahun sebelumnya.

Ballard kemudian melakukan 11 kali penyelaman ke lokasi dengan kapal selam. Dia mengungkapkan kapal itu terbelah jadi dua, tapi banyak bagiannya yang secara mengejutkan terpelihara dengan baik.

Ahli kelautan menemukan ratusan ribu keping puing dalam radius dua mil persegi di sekitar kapal. Ada cerita bahwa saat penemuan awal Titanic, awak kapal Knorr mulai merayakannya dan sebotol sampanye dibuka. Tapi Ballard kemudian merasa malu.

"Kami merasa malu telah merayakannya. Mendadak kami menyadari bahwa kami tidak seharusnya menari di atas makam seseorang," katanya seperti dikutip detikINET dari Yahoo News, Selasa (9/9/2025).

Ballard menyuarakan penentangan terhadap upaya menyelamatkan artefak dari kapal. "Tidak ada cahaya di kedalaman ini dan hanya sedikit kehidupan yang dapat ditemukan. Ini adalah tempat tenang dan damai, lokasi yang pas untuk sisa-sisa tragedi laut terbesar ini untuk beristirahat. Selamanya semoga tetap seperti itu," cetusnya.

Bangkai kapal Titanic pun dianggap terlalu rapuh untuk diangkat dan dilindungi di bawah konvensi UNESCO.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Penjaga Pantai AS Ungkap Hasil Investigasi Tragedi Kapal Selam Titan"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)
Berita Terkait