GPT-5 Sekelas PhD, Bos OpenAI Ungkap Dampaknya bagi Programmer

Adi Fida Rahman - detikInet
Rabu, 13 Agu 2025 07:15 WIB
GPT-5 Sekelas PhD, Bos OpenAI Ungkap Dampaknya bagi Programmer Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta -

OpenAI resmi merilis GPT-5 yang diklaim membawa lompatan besar dalam kecerdasan buatan. CEO OpenAI, Sam Altman, bahkan mempromosikan GPT-5 seperti memiliki "tim ahli tingkat PhD di saku Anda."

"ChatGPT 5 bawa peningkatan besar dari versi 4.0 dan langkah signifikan menuju AGI. Saya kembali mencoba GPT-4, dan teknologi itu sekarang terasa kuno. GPT-3 seperti siswa SMA, GPT-4 seperti mahasiswa cerdas, dan GPT-5 untuk pertama kalinya terasa seperti pakar tingkat PhD," ujar Altman saat briefing yang diikuti detikINET.

Menurutnya, GPT-5 bukan hanya mampu menjawab pertanyaan, tetapi juga bisa melakukan banyak hal, termasuk menulis perangkat lunak secara instan dengan kualitas tinggi. Fitur software on-demand ini disebut sebagai salah satu pembeda utama era GPT-5.

"Ini seperti kekuatan super. Setiap orang kini memiliki 'tim pakar' tingkat PhD di saku mereka. Era di mana satu orang dapat melakukan lebih banyak dari siapa pun dalam sejarah manusia," tambahnya.

GPT-5 dan Masa Depan Profesi Programmer

Peningkatan kemampuan GPT-5 memicu kekhawatiran bahwa AI bisa menggantikan pekerjaan programmer. Namun, Altman menegaskan pihaknya belum melihat bukti bahwa hal tersebut akan menghapus profesi tersebut.

"Kita tidak melihat buktinya. Saya justru berpikir kita telah meremehkan jumlah perangkat lunak tambahan yang dibutuhkan dunia," jelas Altman.

Ia meyakini, kehadiran GPT-5 akan membuat engineer perangkat lunak jauh lebih produktif dan memangkas biaya pembuatan software. Dampaknya, permintaan perangkat lunak justru akan melonjak, meski sifat pekerjaan programmer akan berubah.

"Seiring dengan adanya perangkat yang memungkinkan engineer perangkat lunak menjadi jauh lebih produktif dan biaya pembuatan perangkat lunak menurun, kita akan menyadari bahwa dunia menginginkan lebih banyak perangkat lunak. Akan ada lebih banyak pekerjaan, meskipun sifatnya akan berubah," ungkapnya.

Menurut Altman, kemampuan AI untuk memahami keinginan manusia dan mengubahnya menjadi instruksi komputer akan menjadi salah satu kegunaan inti teknologi ini. Pengkodean tidak lagi sekadar menulis baris kode, tetapi menjadi cara menciptakan antarmuka baru, berbagi pengalaman lebih kaya, dan memfasilitasi kolaborasi antarindividu.

"Permintaan perangkat lunak pada dasarnya tidak terbatas. Ini akan menjadi pembuka jalan besar bagi pertumbuhan ekonomi, peluang baru, dan lapangan kerja di seluruh dunia," pungkas Altman.



Simak Video "Video: AI Diprediksi Bakal Temukan Pengetahuan Baru di Masa Depan"

(afr/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork