Google adalah mesin pencari yang paling populer di dunia. Tapi, apakah kamu tahu asal usul nama Google?
"Apakah Google merupakan akronim?" begitu pertanyaan di website Quora. Hal ini memicu teori asal usul nama perusahaan yang didirikan Sergey Brin dan Larry Page pada tahun 1998 ketika mereka masih mahasiswa PhD di Stanford University.
Namun nampaknya ada beberapa orang yang salah berteori. Salah satunya yang menyebut Google adalah singkatan dari Global Organization of Oriented Group Language of Earth. Padahal, Google sebenarnya salah ketik dari Googol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Googol sendiri adalah leksikon aritmatika untuk 10 pangkat 100 atau 1 dengan 100 angka nol di belakangnya (10^100). Istilah itu diciptakan tahun 1920 oleh Milton Sirotta, keponakan matematikawan Edward Kasner yang berusia 9 tahun.
Milton sering merujuk angka itu di buku Mathematics and the Imagination yang diterbitkan tahun 1940. Alasan anak laki-laki itu adalah bahwa jumlah yang konyol itu layak mendapat nama yang sama konyolnya.
Ceritanya begini, Larry Page dan kawan-kawan saat itu bertukar pikiran tentang nama perusahaan. Seseorang pun menyarankan nama Googol. Larry kemudian bertanya ke temannya, Sean Anderson, apakah domain tersebut tersedia.
Rupanya, temannya itu salah mengeja kata Googol menjadi Google. Page berpendapat bahwa nama Google lebih baik, maka dari sana lah lahir Google Inc.
"Saya suka nama ini," ujar Larry, seperti dikutip dari ilmuwan komputer Stanford, David Koller.
Tanpa buang waktu, pada 15 September 1997, Larry dan Sergey mendaftarkan domain google.com, dan nama Google pun resmi lahir.
Fakta menariknya, para pendiri Google awalnya akan menamakan proyek mereka dengan nama Backrub. Alasannya karena sistem mereka mengandalkan analisis backlink untuk mengindeks web.
Wah, wah, siapa sangka bahwa nama Google berasal dari salah ketik. Kalau kamu lebih suka nama Google atau Googol, detikers?
(ask/fay)