Apa Itu Smart Contract di Blockchain? Ini Fungsi dan Contohnya
Hide Ads

Apa Itu Smart Contract di Blockchain? Ini Fungsi dan Contohnya

Tim - detikInet
Sabtu, 26 Jul 2025 08:00 WIB
ilustrasi blockchain
Apa Itu Smart Contract di Blockchain? Ini Fungsi dan Contohnya. Foto: Internet
Jakarta -

Smart contract atau kontrak pintar adalah program komputer yang dihosting dan dieksekusi di jaringan blockchain. Apa fungsi dan contoh penggunaannya?

Tiap smart contract terdiri dari kode yang menentukan kondisi yang telah ditentukan sebelumnya, yang jika terpenuhi, akan memicu hasil. Dengan berjalan di blockchain terdesentralisasi, bukan server terpusat, kontrak pintar memungkinkan banyak pihak mencapai hasil bersama secara akurat, tepat waktu, dan anti gangguan.

Dikutip detikINET dari Chainlink, kontrak pintar merupakan infrastruktur andal untuk otomatisasi karena tak dikontrol administrator pusat dan tidak rentan terhadap titik serangan tunggal oleh entitas jahat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika diterapkan pada perjanjian digital multi pihak, aplikasi kontrak pintar mengurangi risiko, meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya, dan memberikan transparansi.

Cara kerja smart contract

Smart contract adalah program anti rusak pada blockchain dengan logika: "jika/ketika peristiwa x terjadi, maka jalankan tindakan y." Satu kontrak pintar dapat memiliki beberapa kondisi berbeda dan satu aplikasi dapat memiliki beberapa kontrak pintar berbeda untuk mendukung serangkaian proses yang saling terhubung.

ADVERTISEMENT

Ada juga beberapa bahasa pemrograman smart contract, dengan Solidity dari Ethereum menjadi yang paling populer. Pengembang mana pun dapat membuat kontrak pintar dan menerapkannya pada blockchain publik untuk tujuan mereka sendiri.

Namun, banyak smart contract melibatkan beberapa pihak independen yang mungkin saling mengenal atau tidak, dan belum tentu saling percaya.

smart contractmendefinisikan secara tepat bagaimana pengguna dapat berinteraksi dengannya, termasuk siapa yang dapat berinteraksi, kapan, dan masukan apa yang menghasilkan keluaran apa. Hasilnya adalah perjanjian digital multi pihak yang dijamin akan dieksekusi sesuai dengan kodenya.

Tak semua blockchain dapat menjalankan smart contract. Meski blockchain dan jaringan lapis-2 termasuk Arbitrum, Avalanche, Base, BNB Chain, dan Ethereum adalah contoh blockchain yang kompatibel smart contract, blockchain seperti blockchain Bitcoin dasar tidak memiliki kemampuan kontrak pintar bawaan.

Smart contract pertama kali dicetuskan ilmuwan komputer Nick Szabo tahun 1994. Ia memberikan definisi smart contract yang luas sebagai berikut: "Protokol transaksi terkomputerisasi yang mengeksekusi ketentuan kontrak dengan tujuan umum untuk memenuhi ketentuan kontrak umum, meminimalkan pengecualian baik yang disengaja maupun tidak disengaja, dan meminimalkan kebutuhan akan perantara tepercaya."

Implementasi smart contract

Salah satu tujuan smart contractadalah mengotomatiskan proses bisnis tertentu antara sekelompok entitas yang berbeda. Entitas-entitas ini secara kolektif mencapai kesepakatan tentang semua ketentuan smart contract seperti pembayaran, proses, dan penyelesaian sengketa.

Contoh kontrak pintar sederhana untuk perdagangan global mungkin memiliki ketentuan seperti:

Ketentuan 1: Jika barang tiba tepat waktu, maka lakukan pembayaran dari pengecer ke pemasok dalam jumlah penuh.

Ketentuan 2: Jika barang tiba terlambat satu hari, maka lakukan pembayaran dari pengecer ke pemasok sebesar 98% dari jumlah penuh.

Contoh lain, bayangkan sebuah perusahaan menggunakan smart contract untuk rantai pasokannya. Ketika barang dikirim, blockchain akan memverifikasi penerimaan dan secara otomatis memproses pembayaran ke pemasok. Tik perlu perantara, sehingga hemat waktu dan memastikan akurasi.




(fyk/afr)