Perangkat Genggam Rentan Jadi Target Mata-mata
Selasa, 26 Jun 2007 08:14 WIB
San Fransisco - Peringatan soal ancaman penggunaan perangkat genggam yang dapat digunakan untuk kegiatan mata-mata kembali terjadi. Kali ini yang menyuarakan hal tersebut suatu perkumpulan yang menyebut dirinya pembela hak privasi.Menurut mereka, penggunaan perangkat genggam untuk keperluan e-mail, panggilan telepon dan internet telah menciptakan suatu pemikiran global untuk melakukan pengintaian. Beberapa waktu lalu surat kabar Le Monde melaporkan pemerintah Perancis yang memperingatkan para pejabatnya mengenai ancaman penggunaan perangkat BlackBerry karena diduga digunakan sebagai mata-mata oleh agen keamanan nasional (National Security Agency/NSA) Amerika Serikat (AS)."Sangat bagus jika pemerintah memperingati kekurangan jalur informasi wireless, sehingga dapat membuat mereka lebih berhati-hati untuk menaruh sesuatu (informasi-red) disana," ujar Melisa Ngo, penasehat senior Electronic Privacy Information Center, seperti dikutip detikINET dari AFP, Selasa (26/6/2007).Namun, Research In Motion (RIM) selaku pembuat BlackBerry tentunya sudah menyangkal tuduhan tersebut dan menjamin tidak adanya kebocoran data karena telah dienkripsi meski server layanan BlackBerry melalui AS.Menanggapi hal tersebut kelompok pembela hak privasi dan komunitas hacker mengeluarkan pernyataan perlawanan. Menurut mereka, jika suatu data dikirimkan melalui jaringan wireless maka memiliki celah untuk dihalau dan dibobol kode enkripsinya."Kapanpun informasi tersebut dikirimkan dengan perangkat mobile secara wireless, maka selalu beresiko untuk disergap dan dibobol, ini hanyalah sebuah hukum alam transmisi wireless," tukas Ngo.Pengadilan federal San Fransisco juga tengah mengurusi beberapa tuntutan sipilterhadap perusahaan telekomunikasi AS yang membiarkan NSA untuk menyadap kabel yang membawa pesan e-mail.Pekerja AT&T bersaksi di sebuah kasus, jalur kabel fiber optik AT&T yang berada di San Fransisco dialihkan melalui sebuah ruangan yang terdapat agen NSA yang sedang memindai e-mail. Ketika ditanya, mereka beralasan melakukan hal itu untuk memerangi terorisme."Masyarakat harus mengetahui hal ini. Kita melihat berbagai jenis agen keamananpemerintah seperti FBI yang memerlukan surat penggeledahan dan NSA yang tidak butuh surat persetujuan," imbuh Ngo.
(ash/dwn)