Google telah mengubah nama lokasi Gulf of Mexico atau Teluk Meksiko menjadi Gulf of America atau Teluk Amerika, di aplikasi Google Maps. Hal ini setelah Geographic Names Information System (GNIS) secara resmi mengganti nama tempat tersebut, sesuai dengan perintah dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Perubahan ini pun dikritik para sejarahwan, pembuat peta, dan pemerintah Meksiko karena Amerika Serikat tidak memiliki wewenang untuk menamai perairan di luar yurisdiksinya.
Dilansir detikINET Android Headlines, Jumat (14/2/2025), sekelompok pengguna Google Maps yang tidak menyukai perubahan tersebut melakukan aksi protes terhadap Google dengan melaporkan bahwa nama lokasi Teluk Amerika adalah nama yang salah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Google kini telah menghapus ulasan negatif tersebut dan memblokir orang-orang yang ingin menambahkan ulasan untuk Teluk Amerika.
Layanan pemetaan Google kini menampilkan Gulf of America di AS, Gulf of Mexico untuk pengguna di Meksiko, dan kedua nama tersebut untuk semua orang di seluruh dunia.
Setelah pengguna internet yang marah memberikan ulasan negatif untuk nama lokasi tersebut, Google Maps mulai menghapus ulasan bintang 1 dari nama yang diganti.
Pengguna Google Maps tidak dapat lagi mengirim ulasan untuk lokasi Teluk Amerika. Setelah perubahan namanya, Google Maps telah menghapus beberapa ulasan negatif yang ditinggalkan oleh pengguna layanan yang marah.
Para pengguna di Google Maps mengklaim bahwa situs tersebut telah menghapus ratusan ulasan bintang 1 untuk lokasi tersebut. Mereka juga menuduh Google Maps telah melakukan penyensoran. Selain itu, ulasan terbaru yang tersisa untuk hasil lokasi sekarang tampaknya berasal dari sebulan yang lalu.
Google telah mengakui menghapus ulasan penting dan yang baru saja diposting untuk lokasi Teluk Amerika dalam sebuah email kepada Forbes.
"Kami secara teratur melakukan perlindungan pada tempat-tempat tertentu ketika kami mengantisipasi peningkatan kontribusi yang tidak sesuai dengan topik atau tidak berhubungan dengan pengalaman langsung seseorang dengan tempat tersebut," kata juru bicara Google dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara tersebut juga mengarahkan ke sebuah posting blog yang berasal dari tahun 2023 mengenai aturan perusahaan untuk menangani konten yang melanggar kebijakan.
Tampaknya Google hanya menegakkan aturan moderasi konten yang sudah ada untuk Google Maps terkait penggantian nama Teluk Amerika.
Selain itu, perusahaan mencatat bahwa beberapa perlindungan ini bersifat sementara, sementara yang lain dapat tetap berlaku untuk waktu yang lama, tergantung pada tingkat keparahan situasinya.
Perlu disebutkan bahwa Apple Maps dan Bing di AS kini juga telah menampilkan nama lokasi Teluk Amerika secara default. Namun, kedua layanan pemetaan ini belum menerima banyak kritik dari para pengguna.
(jsn/jsn)