Microsoft jadi salah satu perusahaan teknologi Barat yang terusik kehadiran DeepSeek. Namun CEO Microsoft Satya Nadella justru memuji kompetitor asal China tersebut.
DeepSeek, perusahaan AI asal China, membuat industri teknologi Amerika Serikat geger setelah merilis model AI open-source bernama R1 yang diklaim bisa mengalahkan performa model AI serupa buatan Barat namun dengan biaya yang lebih terjangkau.
"DeepSeek memiliki beberapa inovasi nyata," kata Nadella dalam panggilan dengan investor setelah Microsoft merilis laporan keuangan terbarunya, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (30/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu saja sekarang semuanya menjadi komoditas dan akan digunakan secara luas," sambungnya.
Kemampuan DeepSeek menciptakan model AI yang jauh lebih efisien membuat investor bertanya-tanya apakah Microsoft harus menghabiskan miliaran dolar untuk membangun infrastruktur AI. Sepak terjang DeepSeek sempat membuat saham Nvidia dan perusahaan teknologi AS lainnya anjlok hingga dua digit.
Nadella mengatakan Microsoft sudah menggunakan perangkat lunaknya untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik dan hemat biaya di setiap model AI dan hardware AI generasi baru.
"Kami sendiri telah melihat peningkatan efisiensi yang signifikan dalam pelatihan dan inferensi selama bertahun-tahun," ujar Nadella.
Meski begitu, Microsoft tetap berencana menggelontorkan USD 80 miliar untuk membangun pusat data pada tahun fiskal ini guna memenuhi permintaan konsumen untuk produk AI-nya.
Pujian ini dilontarkan Nadella tidak lama setelah Microsoft dan OpenAI membuka investigasi untuk menyelidiki apakah kelompok yang terkait dengan DeepSeek mencuri data dari OpenAI untuk melatih model AI milik DeepSeek.
OpenAI mengaku memiliki bukti bahwa DeepSeek melakukan 'distilasi', sebuah teknik yang umum digunakan oleh developer untuk melatih AI menggunakan data dari model AI yang lebih besar. Menggunakan metode distilasi untuk melatih model AI kompetitor melanggar syarat dan ketentuan layanan OpenAI.
Tapi investigasi itu tidak menghentikan Microsoft untuk menawarkan model DeepSeek kepada konsumennya. Microsoft menambahkan model DeepSeek R1 ke Azure AI Foundry, repositori yang berisi lebih dari 1.800 model yang dapat dipakai perusahaan untuk merancang dan mengelola program AI.