Suara penolakan terhadap kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% mulai Januari 2025 telah bergema kuat di dunia maya. Tagar #TolakPPN12Persen telah menjadi trending di berbagai platform media sosial, terutama di X.
Warganet berargumen bahwa kenaikan PPN akan mencekik masyarakat, terutama pada saat ekonomi sedang dalam kondisi yang tidak stabil. Dengan tarif pajak yang lebih tinggi, harga barang dan jasa akan meningkat, yang pada akhirnya dapat menurunkan konsumsi rumah tangga.
Mereka pun menyatakan bahwa kenaikan pajak ini tidak hanya akan membebani kehidupan sehari-hari tetapi juga merasa bahwa tidak ada peningkatan signifikan dalam layanan publik yang sesuai dengan jumlah pajak yang mereka bayarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain lewat tagar #TolakPPN12Persen, warganet coba menyuarakan keresahan melalui petisi online yang menyebar dengan cepat, menuntut pemerintah untuk membatalkan rencana kenaikan PPN.
Berikut rangkuman postingan warganet menolak kebijakan PPN 12%:
"Boong banget cuma barang mewah yg naik. Semua bahan pokok dan lainnya aja yg gak mewah udh naikin harga. Mau matiin umkm ini mah. #PajakMencekik #TolakPPN12Persen," ujar @yoonmeowbit.
"Rakyat Indonesia bersatu tolak PPN 12%! Pemerintah tidak becus urus negara! Kenapa lebih dari 80% pendapatan negara adalah dari pajak? Kalian kemanakah sumber daya alam indonesia? Masuk kantong pejabat?" kata @BriteSmg949.
"Orang yang ada di lingkar pemerintahan bungkam semua karena pada naik tunjangan / gaji. Sedangkan rakyat sengsara Tapi inget kata pak
@prabowo senjata yang paling kuat adalah persatuan rakyat. Sama sama kita tolak kenaikan PPN 12% !!!" ujar @giovannikurnwn.
"Tolak ppn 12 persen!!! woi pemerintah coba kesini main langsung buat liat masyarakat kalian yg buat makan aja syukur kalo ada uangnya ini mau naikin ppn gapikir kah??? otaknya pada kemanaaa!!!" teriak @zulfahachm.
(afr/afr)