Pencipta ChatGPT Garap Web Browser untuk Lawan Google Chrome
Hide Ads

Pencipta ChatGPT Garap Web Browser untuk Lawan Google Chrome

Virgina Maulita Putri - detikInet
Senin, 25 Nov 2024 14:45 WIB
OpenAI
OpenAI Garap Web Browser untuk Saingi Google Chrome Foto: Businesstoday
Jakarta -

OpenAI kembali mengembangkan layanan baru yang berpotensi mengganggu dominasi Google. Pencipta ChatGPT itu kabarnya sedang menggarap web browser yang akan menyaingi Google Chrome.

Menurut laporan The Infomation, OpenAI sudah menggarap sejumlah developer yang sebelumnya pernah bekerja di Google, termasuk Ben Goodger dan Darrin Fisher yang merupakan anggota tim yang mengerjakan proyek Google Chrome.

Ini bukan pertama kalinya OpenAI mengusik Google lewat produk barunya. Beberapa waktu yang lalu, perusahaan besutan Sam Altman ini meluncurkan layanan mesin pencari SearchGPT yang untuk bersaing dengan Google Search.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan ini mengklaim OpenAI sudah membahas proyek browser barunya dengan perusahaan lain seperti konglomerat media Conde Nast, perusahaan tiket online Eventbrite, perusahaan real estate Redfin, dan peritel Priceline.

OpenAI kabarnya mendiskusikan fitur pencarian untuk website wisata, kuliner, properti, dan ritel dengan sejumlah calon mitranya. Browser ini tentu saja akan mendukung ChatGPT dan mesin pencari SearchGPT.

ADVERTISEMENT

Tapi sepertinya dominasi Google Chrome di dunia browser tidak akan goyah dalam waktu dekat. Sumber The Information mengatakan versi fungsional dari browser tersebut tidak akan siap dalam waktu dekat.

Tidak hanya itu, The Information juga mengklaim OpenAI sedang terlibat pembicaraan dengan Samsung untuk meminjamkan sejumlah fitur AI-nya ke ponsel Galaxy, seperti dikutip dari PC Mag, Minggu (24/11/2024).

Saat ini, Google Chrome masih menjadi browser nomor satu di dunia. Menurut data Statcounter yang dirilis pada Oktober lalu, pangsa pasar Google Chrome di pasar browser mobile diperkirakan sebesar 96%, sedangkan pangsa pasarnya di desktop sebesar 77%.

Namun masa depan Google Chrome saat ini sedang terombang-ambing. Belum lama ini, Kementerian Kehakiman AS mendesak Google menjual Chrome untuk mengakhiri monopoli ilegalnya.




(vmp/vmp)
Berita Terkait