Krisis pornografi deepfake yang menyasar siswi di ratusan sekolah Korea Selatan cukup mengkhawatirkan. Sekarang, Kementerian Pertahanan mengidentifikasi 24 korban kejahatan seksual digital di kalangan militer. Akibatnya, akses foto internal langsung diblokir.
"Kami telah mengoperasikan satuan tugas yang dipimpin oleh wakil menteri untuk menanggapi kejahatan seks deepfake sejak 29 Agustus dan memeriksa kasus-kasus terkait dan situasi keseluruhan setiap hari," kata Kementerian Pertahanan.
Dilansir Korea JoongAnd Daily, satuan tugas itu kemudian mengidentifikasi dan mengonfirmasi adanya 24 korban di dalam militer. Menurut kementerian, satgas itu telah melaporkan kasus tersebut ke polisi dan juga menghubungi sejumlah organisasi pendukung untuk menghapus video-video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah-langkah dukungan seperti konseling, bantuan medis dan hukum, serta cuti sementara untuk perlindungan serta pemulihan korban sedang dilaksanakan.
"Kami telah membuat materi edukasi pencegahan khusus terkait kejahatan seksual deepfake dan akan menyelesaikan edukasi khusus untuk semua prajurit dan personel militer yang diselenggarakan oleh komandan sebelum Hari Chuseok (hari libur terbesar dan penting di Korea -- red)," jelas Kementerian Pertahanan. Chuseok tahun ini jatuh pada 16-18 September 2024.
Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan juga menonaktifkan informasi foto yang dapat disalahgunakan secara kriminal. Selain itu, akses informasi pribadi di jejaring internal militer juga dimatikan.
"Militer juga telah menetapkan periode khusus yang menekankan pelaporan kejahatan seksual deepfake hingga Oktober," jabar Kementerian Pertahanan.
Deepfake adalah video, suara, atau gambar orang sungguhan yang diubah dan dimanipulasi secara digital. Deepfake semakin marak di tengah munculnya teknologi AI atau kecerdasan buatan generatif.
Krisis deepfake pornografi di Korea Selatan bahkan membuat presiden turun tangan. Yoon Suk Yeol memerintahkan aparat untuk melakukan razia kejahatan seks digital yang kebanyakan menyasar perempuan itu.
(ask/ask)