Billionaire, Nerd, Savior, King: Bill Gates and His Quest to Shape Our World, adalah buku baru mengenai Bill Gates yang ditulis oleh wartawan The New York Times, Anupreeta Das. Ada beberapa tuduhan kontroversial terhadap Bill Gates dalam buku tersebut.
Anupreeta Das menyelidiki kehidupan dan kekayaan sang pendiri Microsoft. Dia mendokumentasikan perjalanan Bill Gates dari bocah jenius jadi orang terkaya dunia hingga berkecimpung di dunia filantrofi.
Buku ini mengungkap pula rahasia dan borok Bill Gates, miliarder termuda Amerika pada usia 31 tahun. Selera pakaiannya buruk, kurang stylish, rambutnya berantakan, namun ia memang sangat berwibawa. Menyusul terbitnya buku ini, juru bicara Bill Gates mengecamnya tidak sesuai fakta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengandalkan hampir secara eksklusif pada desas-desus pihak kedua dan ketiga serta sumber-sumber anonim, buku itu memuat tuduhan sangat sensasional dan kebohongan langsung yang mengabaikan fakta-fakta terdokumentasi yang sebenarnya, yang diberikan kantor kami kepada penulis pada banyak kesempatan," ucapnya.
Berikut dua bahasan tentang borok Bill Gates yang dituduhkan oleh buku tersebut, dikutip detikINET dari Insider, Senin (19/8/2024):
Suka menggoda daun muda
Bill Gates dituding bertingkah seperti anak kecil di toko permen ketika berhadapan dengan pekerja magang muda di Microsoft. Itu memaksa manajemen untuk melarang anak magang berduaan dengan legenda teknologi itu.
"Bukan hal yang aneh bagi Gates menggoda wanita dan mengejar mereka, melakukan pendekatan yang tidak diinginkan seperti mengajak seorang karyawan Microsoft makan malam saat dia masih menjadi chairman perusahaan," tulis Das.
Masalah muncul segera setelah pasangan itu menikah di 1994, saat Gates merindukan mantannya Ann Winblad. Dia punya kesepakatan tak biasa dengan istrinya untuk mengunjungi Winblad setahun sekali. Menurut Das, Melinda sampai merombak tim keamanan suaminya karena cemas mereka membiarkan suaminya berada di tempat-tempat yang tidak dia ketahui.
Tapi menurut buku, Bill Gates menganggap perilakunya itu tidak akan berdampak apa-apa. Das menulis bahwa pernikahan itu akhirnya berakhir karena perbedaan pemahaman tentang makna pernikahan.
Menurut Das, Gates menggoda beberapa pekerja magang di Yayasan Gates, membuat mereka tak nyaman. Dalam satu kejadian, seorang kolega menegur seseorang karena mengirim anak magang berusia 22 tahun ke kantor Gates sendirian, dengan mengatakan dia terlalu muda dan cantik sehingga dicemaskan akan digoda Bill Gates.
Namun cara pendekatan Gates kepada wanita dianggap cenderung kikuk daripada tipikal predator, sehingga sebenarnya tidak berlebihan. Seorang mantan eksekutif Microsoft mengatakan Gates tidak 'memangsa' wanita atau minta hubungan intim. "Dia bukan Harvey Weinstein," cetusnya dan menilai Bil Gates hanya naif.
Puncak kemarahan Melinda adalah dugaan persahabatan suaminya dengan pedofil terpidana Jeffrey Epstein, yang bertemu Bill Gates beberapa kali. Pasangan itu bercerai pada tahun 2021.
Dianggap orang paling menakutkan
Bill Gates dikenal sosok ramah dan dermawan, tapi beda kala berada di lingkungan kerja sebagai bos. Karyawan yang bekerja di yayasan Bill Gates mengaku takut dengan perilakunya yang mendominasi, bahkan ada yang menyamakannya dengan Raja Prancis Louis XIV. Kehadirannya mengintimidasi dan bikin takut.
Mereka yang berinteraksi dengannya secara profesional melihatnya sebagai raja absolut dan sangat teliti. "Dia orang paling menakutkan di dunia untuk memberi rekomendasi atau pengarahan karena memindai satu halaman dan kembali pada Anda dengan mengatakan sesuatu seperti, 'apa yang kau tulis dalam catatan kaki di halaman 9 tak cocok dengan catatan kaki di halaman 28,'" kata seorang mantan karyawan.
Seorang mantan eksekutif menilai pertemuan dengan Gates memberi kesan seperti raja sedang memimpin sidang. Seolah Gates adalah Louis XIV dan karyawan adalah pejabat istana yang membungkuk di istana Versailles, berharap mendapatkan dukungan dari penguasa mereka.
Seorang mantan eksekutif lainnya mengklaim para staf akan mengamati ekspresi Gates saat meeting. "Sedikit senyum atau anggukan bisa berarti dia setuju, wajah tanpa ekspresi bisa berarti dia tidak setuju," tulis Das.
"Begitu pertemuan berakhir dan orang kembali ke kantor dan meja mereka, mereka akan membahas pertanyaan dan ekspresi Gates selama berhari-hari, sering kali merayakan jika mereka menyimpulkan telah membuat bos mereka terkesan," tambahnya.
(fyk/fay)