Bos Perusahaan Teknologi Korsel Ditangkap Gegara Penipuan Kripto
Hide Ads

Bos Perusahaan Teknologi Korsel Ditangkap Gegara Penipuan Kripto

Anggoro Suryo - detikInet
Sabtu, 17 Agu 2024 20:15 WIB
Ilustrasi Cryptocurrency atau kripto
Foto: Getty Images/iStockphoto/guvendemir
Jakarta -

Kasus terkait kripto di Korea Selatan masih terus terjadi, setelah kolapsnya TerraLUNA, kini muncul lagi kasus penipuan kripto di negara tersebut.

Kali ini adalah Byun Young-oh, CEO perusahaan teknologi Korsel bernama Wacon, ditangkap karena diduga melakukan penipuan kripto dengan skema ponzi, demikian dikutip detikINET dari Coinmarketcap, Jumat (16/8/2024).

Surat perintah penangkapannya dikeluarkan oleh Pengadilan Distrik Sentral Seoul, yang memerintahkan penangkapan Byun dan vice chairman Wacon Yeom, yang ditangkap atas tuduhan penipuan dan berbagai tuduhan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wacon sudah lama diincar oleh pihak berwajib karena menjalankan skema ponzi dan mempromosikan produk-produk mata uang virtual yang tak terdaftar. Mereka mengincar investor yang sudah berusia lanjut, dan menjanjikan keuntungan yang tinggi.

Korbannya rata-rata berusia di atas 60 tahun, dan sengaja dipilih karena tidak terlalu paham dengan mata uang kripto dan memang sedang mencari tempat untuk menginvestasikan uangnya.

ADVERTISEMENT

Mereka mengklaim menghasilkan keuntungan lewat kasino dan AI, dan menjanjikan bunga sebesar 100%, termasuk 30% pada hari-40, dan 7% pada hari ke-43. Jumlah dana yang berhasil dikumpulkan mencapai USD 366 juta atau sekitar Rp 5,8 triliun.

Perekrutan investornya menggunakan metode multi level marketing, yang menawarkan pemasukan dari referensi tak terbatas sebagai biaya perkenalan. Pendekatan seperti ini bisa membuat para investor lama untuk terus mencari investor baru yang menjadi "downline"-nya. saat ini Wacon disebut mempunyai 12 ribu anggota.

Wacon punya produk bernama MainEthernet yang merupakan sebuah dompet digital, yang dipasarkan sebagai tempat aman untuk menyimpan dana para investor yang berupa Ethereum. Hanya saja sejak pertengahan 2023 para investornya melaporkan kalau dananya tak bisa ditarik.

Hanya saja Byun masih bisa meyakinkan para korbannya, dan menjanjikan dana tersebut bisa diselesaikan dalam beberapa bulan. Namun pada November 2023, tanda kebangkrutannya sudah mulai terlihat, seperti dicopotnya papan nama MainEthernet di kantor pusatnya di Distrik Gangnam, Seoul.

Byun mengaku tak bersalah, dan mengaku tak tahu menahu soal praktik ponzi ataupun multi level marketing di perusahaannya itu. Namun pihak berwajib mengaku sudah menemukan adanya skema penipuan yang canggih di perusahaan itu, dan bukti-bukti yang memberatkan Byun sudah makin banyak.




(asj/asj)