Kisah Horor Unit 731, Manusia Jadi Kelinci Percobaan Tentara Jepang
Hide Ads

Kisah Horor Unit 731, Manusia Jadi Kelinci Percobaan Tentara Jepang

Tim - detikInet
Rabu, 17 Jul 2024 13:02 WIB
Unit 731 Jepang zaman Perang Dunia II
Foto: Live Science
Jakarta -

Unit 731 atau Detasemen Manchu 731, merupakan bukti kekejaman tentara Jepang di masa silam. Mereka meriset usaha perang biologi dan kimia Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan melakukan eksperimen mematikan terhadap manusia selama Perang China-Jepang Kedua (1937-1945) dan Perang Dunia II.

Perkiraan korban tewas bervariasi. Antara 1936 dan 1945, sekitar 14.000 korban dibunuh di Unit 731. Diperkirakan setidaknya 300.000 orang meninggal karena penyakit menular yang dipicu aktivitas Unit 731 dan fasilitas afiliasinya. Lokasinya di distrik Pingfang di Harbin, kota terbesar di negara boneka Jepang Manchukuo dan punya kantor cabang aktif di seluruh China dan Asia Tenggara.

Didirikan tahun 1936, Unit 731 bertanggung jawab atas beberapa kejahatan perang paling terkenal angkatan bersenjata Jepang. Mereka rutin melakukan tes tak manusiawi termasuk suntikan penyakit, dehidrasi terkontrol, pengujian senjata biologis, pengambilan organ, amputasi, dan pengujian senjata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban yang diculik untuk jadi kelinci percobaan tak hanya laki-laki, perempuan dan anak-anak, namun juga bayi yang lahir dari pemerkosaan sistemik oleh staf di dalam kompleks.

Para korban juga berasal dari berbagai negara, dengan mayoritas warga China dan sebagian kecil warga Rusia. Nah baru-baru ini, bukti baru terungkap mengenai kekejaman yang dilakukan oleh Unit 731, mendokumentasikan kejahatan perang yang dilakukan beberapa anggota unit tersebut dan pekerjaan mereka.

ADVERTISEMENT

Sebuah laporan oleh China Media Group mengatakan bukti tersebut terdiri dari formulir pendaftaran informasi pribadi beberapa anggota Unit 731. Bukti tersebut telah dipublikasikan oleh Exhibition Hall of Evidence of Crimes Committed by Unit 731 of the Imperial Japanese Army.

Dikutip detikINET dari China Daily, formulir yang baru diungkapkan diisi anggota Unit 731 yang tak kembali ke Jepang usai Jepang menyerah 15 Agustus 1945. Secara umum diyakini bahwa setelah Jepang menyerah, Unit 731 dievakuasi ke Jepang. Namun, kumpulan formulir menunjukkan 52 orang tetap di China.

Unit 731Unit 731. Foto: Wikipedia

Salah satu peneliti Jin Shicheng, mengatakan ketika Unit 731 menerima perintah evakuasi, beberapa tentaranya mungkin sedang keluar sehingga gagal kembali ke Jepang. Di antara 52 anggota, 14 orang ditangkap dan ditahan di bekas Uni Soviet, sementara 38 orang menyembunyikan identitas mereka dan berbaur dengan penduduk di berbagai wilayah China.

Dokumentasi setebal 69 halaman tersebut mencatat rinci nama 52 individu dan resume mereka hingga akhir perang. Mereka dengan jelas menggambarkan keterlibatan dalam kejahatan perang sejak masuk ke Unit 731. Untuk menyembunyikan bukti kekejamannya, fasilitas di Harbin dihancurkan tepat sebelum Jepang menyerah.

Beberapa anggota unit itu membuat pengakuan mengerikan. Berbicara tentang tindakannya pada tahun 2006, seorang pria berusia 84 tahun bernama Akira Makino mengatakan dia telah melakukan operasi dan amputasi pada beberapa tawanan perang saat mereka masih hidup tanpa obat bius di unit 731.

Ini terjadi sebelum mereka dieksekusi dengan cara digantung untuk mencegah mereka mengungkapkan apa yang telah mereka derita. Selain amputasi, ia diperintahkan untuk melakukan pembedahan perut dan eksperimen lain terhadap pria, wanita, dan anak-anak yang dihukum.

"Saya berpikir, sungguh hal yang mengerikan yang saya lakukan terhadap orang-orang yang tidak bersalah, meskipun saya telah diperintahkan untuk melakukannya. Saya akan dibunuh jika saya tidak mematuhi perintah. Itulah yang terjadi pada masa itu," katanya.

Baru-baru ini, pada tahun 2023, Hideo Shimizu, seorang pria berusia 93 tahun yang baru berusia 14 tahun kala dia direkrut sebagai kadet di kota Harbin, berbicara tentang pengalamannya di fasilitas tersebut.

Dia menjelaskan bahwa dia dibawa ke ruang spesimen di fasilitas tersebut, dan melihat potongan-potongan tubuh manusia yang diawetkan dalam formalin.

"Ada yang diiris dua secara vertikal, sehingga organnya bisa terlihat. Ada anak-anak, sepuluh atau dua puluh, mungkin lebih. Saya tercengang. Saya berpikir, bagaimana mereka bisa melakukan ini pada anak kecil?" ucapnya.

Shimizu terselamatkan dari keharusan berpartisipasi karena perang tiba-tiba berakhir beberapa minggu kemudian dengan menyerahnya Jepang. China sendiri sampai saat ini sepertinya masih dendam terhadap kekejaman Unit 731 dan terus mencari bukti kejahatan perang yang terjadi di sana.

Saksikan Live DetikSore:

Lihat juga Video: Film Terakhir 'The Conjuring' Bakal Tayang 2025

[Gambas:Video 20detik]



(fyk/fyk)
Berita Terkait