.webp)
FBI mengungkap jenis senjata yang dipakai pelaku penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump adalah senapan AR-556 yang ternyata dibeli secara legal. Seperti apa spesifikasi singkatnya?
"Senjata yang digunakan dalam percobaan pembunuhan mantan presiden AS Donald Trump adalah senapan AR-style 556 yang dibeli secara legal," kata Agen Khusus FBI Kevin Rojek kepada wartawan, dilansir AFP.
FBI telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20 sebagai subjek yang terlibat dalam upaya pembunuhan Trump. Dia warga Bethel Park, Pennsylvania.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak berwenang yakin senjata semi otomatis itu dibeli oleh ayah penembak. "Namun belum mengetahui bagaimana dia mengakses senjata tersebut atau apakah dia mengambilnya tanpa sepengetahuan ayahnya," ucap FBI.
Hal itu sesuai dengan kabar sebelumnya bahwa pelaku memakai senjata varian dari AR, tepatnya AR-15. Dilansir detikINET dari National Interest, senapan gaya AR-15 adalah senapan semi otomatis ringan yang wujudnya berdasarkan atau mirip dengan desain Colt AR-15.
Setelah sebagian besar paten Colt AR-15 habis masa berlakunya pada tahun 1977, banyak produsen senjata api mulai memproduksi tiruan senapan tersebut dengan berbagai nama.
Meskipun paten sudah habis masa berlakunya, Colt tetap mempertahankan merek dagangnya dengan nama AR-15 dan merupakan satu-satunya produsen yang dapat memberi label senjata api mereka dengan nama itu.
Nah, Ruger AR-556 yang digunakan pelaku penembakan Trump adalah senapan gaya AR-15 semi otomatis yang diproduksi oleh perusahaan senjata api Sturm, Ruger & Co. Senjata ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014 sebagai AR-15 entry level.
Harganya sendiri lumayan murah. Pilihan senapan Ruger AR-556 sangat beragam, tetapi ada banyak konfigurasi yang banderolnya sekitar USD 700 (Rp 11,3 juta). Ia dikatakan cocok untuk berburu, menembak sasaran, atau untuk pertahanan rumah.
Bobotnya ringan, hanya 2,9 kilogram tapi belum memperhitungkan pelurunya. "Jangan lupa untuk mempertimbangkan bobot tambahan dari kapasitas amunisi 30 butir dan aksesori yang mungkin ingin Anda tambahkan," sebut National Interest yang dikutip detikINET, Senin (15/7/2024).
Untuk diketahui, Donald Trump ditembak saat kampanye di Pennsylvania. Trump berlumuran darah dari telinganya usai terkena tembakan. Dia langsung diberi tindakan medis tepat setelah mantan Presiden AS itu dievakuasi dari atas panggung. Pelaku penembakan tewas ditembak oleh Paspampres AS, Secret Service.
(fyk/fay)
