Donald Trump Boleh Main Instagram dan Facebook Lagi
Hide Ads

Donald Trump Boleh Main Instagram dan Facebook Lagi

Agus Tri Haryanto - detikInet
Minggu, 14 Jul 2024 20:04 WIB
Former US President Donald Trump leaves Trump Tower for Manhattan federal court for the second defamation trial against him, in New York City on January 17, 2024. Writer E. Jean Carroll is seeking more than $10 million in damages in the civil trial, alleging that Trump defamed her in 2019 when he was president and she had just come out with her allegation, saying she
Donald Trump boleh main Instagram dan Facebook lagi. Foto: AFP/CHARLY TRIBALLEAU
Jakarta -

Di tengah musibah yang dialami mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kini diperbolehkan lagi untuk main Instagram dan Facebook kembali. Artinya, Trump bisa kedua media sosial itu setelah absen bertahun-tahun.

Sebelumnya, Meta, induk dari kedua media sosial tersebut, menangguhkan akun Trump yang dipicu oleh keterlibatannya dalam upaya pemberontakan Capitol pada 2021.

Sebagaimana dikutip dari Mashable, Minggu (14/7/2024) Meta telah memberikan kebebasan kepada Trump untuk mengelola akun Facebook dan Instagram miliknya. Kebijakan ini seiring akan digelarnya Konvensi Partai Republik pekan depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, Donald Trump merupakan calon Presiden AS dari Partai Republik.

"Dalam menilai tanggung jawab kami untuk memungkinkan ekspresi politik, kami percaya bahwa rakyat Amerika harus dapat mendengarkan calon Presiden dengan dasar yang sama. Hasilnya, mantan Presiden Trump, sebagai calon dari Partai Republik, tidak akan lagi akan dikenakan hukuman skorsing yang lebih tinggi," tutur Meta.

ADVERTISEMENT

Kendati begitu, Meta mengatakan diaktifkannya akun Instagram Facebook Trump ini bersifat sementara. Jika, Trump terbukti melakukan pelanggaran sekecil apa pun, Meta akan menjantuhkan larangan jangka panjang.

Keputusan Meta memperbolehkan Trump main Instagram dan Facebook mendapat kritikan dari pesaingnya di Pilpres AS, Joe Biden.

Juru Bicara Nasional Kampanye Joe Biden, Charles Lutvak, mengungkapkan dengan dipulihkannya akses akun Trump itu merupakan langkah yang salah.

"Mereka memegang megafon untuk seorang rasis bonafide yang akan meneriakkan kebencian dan supremasi kulit putihnya dari atas atap dan mencoba menjadikannya arus utama. Tidak diragukan lagi, ini adalah serangan langsung terhadap keselamatan dan demokrasi kita," ucapnya.




(agt/agt)