Dunia Startup Sedang Redup, Bos BRI Kasih Saran Begini
Hide Ads

Dunia Startup Sedang Redup, Bos BRI Kasih Saran Begini

Panji Saputro - detikInet
Selasa, 25 Jun 2024 14:37 WIB
Industri Startup dinilai sedang redup. Kendati begitu, Direktur Digital dan Teknologi Informasi Bank Rakyat Indonesia (BRI), Arga M. Nugraha, menyampaikan agar para penggiat jangan patah semangat.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi Bank Rakyat Indonesia (BRI), Arga M. Nugraha. (Foto: Panji Saputro/detikINET)
Jakarta -

Industri Startup dinilai sedang redup. Kendati begitu, Direktur Digital dan Teknologi Informasi Bank Rakyat Indonesia (BRI), Arga M. Nugraha, menyampaikan agar para penggiat jangan patah semangat.

Banyak faktor yang membuat industri ini terguncang. Menurut Arga, bisa jadi karena faktor makro atau beberapa hal lainnya yang di luar kendali perusahaan.

"Tapi yang harus dilakukan menurut saya adalah tetap beradaptasi," kata Arga kepada detikINET saat ditemui dalam acara Product Development Conference (PDC) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Hall B, Selasa (25/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arga menegaskan bahwa dunia boleh berubah, tapi orang-orang perlu mengupayakan cara terbaik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Dengan begitu, kata Arga, perusahaan rintisan akan bisa bertahan.

Salah satunya ia menyinggung mungkin startup bisa mengurangi pengeluaran. Namun dirinya mengingatkan, sembari menekan pengeluaran, mereka juga harus tetap melihat sebenarnya apa yang dibutuhkan oleh pelanggan.

ADVERTISEMENT

"Kalau mereka bisa tetap menjaga itu, dan tetap bisa menyediakan dengan cara yang mungkin hemat biaya, saya rasa mereka akan bisa bertahan," jelas Arga.

Sebagai gambaran, Arga menjelaskan mungkin perusahaan rintisan juga bisa menjawab permasalahan orang-orang. Jadi mereka yang menggunakan produk atau jasa tersebut merasa keresahannya teratasi.

"Kalau kita bisa menjawab, menyelesaikan masalah itu, maka saya percaya bahwa itu lah yang akan dicari orang. Jadi akan terus menerus relevan dan akan terus menerus digunakan oleh orang banyak," ujar Arga.

Arga mengatakan dua hal yang belum terjawab saat ini ialah inklusi keuangan dan literasi keuangan. Tapi dari dua permasalahan itu, literasi keuangan masih memerlukan berbagai solusi.

"Bagaimana mereka mengatur keuangan mereka misalnya. Nah ini kan belum semuanya terjawab ya. Jadi orang-orang masih belum mengerti mengenai bagaimana berkeuangan," tambahnya.

Namun kembali lagi seperti yang dipaparkan oleh Arga, penggiat startup jangan patah semangat, karena harapan masih ada. Ia menambahkan, ada BRI dan perusahaan teknologi lainnya yang siap bekerja sama dan mendengar ide-ide menarik dari para perusahaan rintisan.

"Kalau idenya seru akan kita manfaatkan dan kita akan gaungkan supaya bisa menjadi interaksi yang mereka inginkan," pungkas Arga.




(hps/fyk)