Selama lebih dari setengah abad, para penyelidik dan detektif amatir bingung atas kematian aneh sembilan pendaki Uni Soviet pada tahun 1959. Namun apa yang sebenarnya menjadi penyebab tragedi itu mungkin sangat sederhana.
Januari 1959, 9 orang pemain ski muda hiking di Pegunungan Ural, Rusia. Para pendaki tersebut, sebagian besar adalah mahasiswa Institut Politeknik Ural Uni Soviet, ditemukan tewas pada bulan berikutnya. Kematian misterius mereka kemudian dikenal sebagai Insiden Dyatlov Pass.
Mahasiswa tahun kelima bernama Igor Dyatlov memimpin tujuh pemuda dan dua wanita di ekspedisi itu, rencananya menempuh jarak 257 km dalam 16 hari melintasi Pegunungan Ural utara. Mereka bermaksud mencapai desa bernama Vizhay. Di sana, mereka akan menghubungi melalui telegram usai perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun itu tak pernah terjadi karena mereka menghilang. Apa yang ditemukan tim pencari amat membingungkan, sebuah tenda rusak dan mayat Yuri Doroshenko dan Yuri Krivonischenko hampir telanjang, berjarak sekitar 1,6 km jauhnya. Tiga lagi ditemukan tewas beberapa hari kemudian, termasuk Igor Dyatlov. Empat jenazah lain ditemukan di musim semi ketika salju mencair.
Sebagian korban menderita patah tulang dada sangat parah, sebanding dengan cedera kecelakaan mobil. Seorang wanita, Lyudmila Dubinina, kehilangan lidah, mata, sebagian bibir, dan sebagian jaringan wajah. Ada juga pecahan tengkoraknya hilang.
Kemungkinan tindakan kriminal sempat dibuka, tapi kasus tersebut pada akhirnya menyimpulkan bahwa 'kekuatan alam spontan' telah menyebabkan kematian mereka. Namun tidak diketahui dengan pasti dalang insiden tersebut sehingga memicu banyak teori liar.
![]() |
Februari 2019, penyelidikan atas Insiden Dyatlov Pass dibuka kembali di Rusia. "Kerabat, media, dan masyarakat meminta jaksa menentukan kebenaran dan tidak menyembunyikan kecurigaan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan dari mereka," kata Alexander Kurennoi, perwakilan resmi Jaksa Agung Rusia saat iru.
Selama bertahun-tahun, lebih dari 75 teori dikemukakan, mulai penculikan alien, serangan manusia salju, radiasi uji coba senjata rahasia dan konflik dengan masyarakat Pribumi Mansi. Namun, penyelidikan tahun 2019 fokus meneliti teori terkait cuaca. Jaksa mengunjungi lokasi Dyatlov Pass bersama ahli, termasuk profesional forensik.
Petr Bartolomey, teman Dyatlov, menggambarkannya sebagai orang cerdas, sehat, dan bisa diandalkan. "Saya senang, bertahun-tahun kemudian, penyelidikan tingkat tinggi dilanjutkan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi," katanya.
Teori di balik kematian 9 pendaki
Akhirnya, menurut Live Science, penyelidikan federal Rusia tahun 2019 menyimpulkan terjadi longsoran salju meluncur menuruni bukit dalam bentuk besar seperti balok. Itulah yang disebut menyebabkan kematian para pendaki. Dan di 2021, riset dua ilmuwan Swiss di jurnal Communications Earth & Environment memberi penjelasan ilmiah atas teori itu.
Hipotesis longsoran salju itu sebenarnya tak konsisten dengan keadaan di lapangan seperti kelangkaan tanda-tanda longsoran salju, ketidakpastian pemicunya, dan cedera abnormal korban. Di sisi lain, mungkin ada longsoran yang terbentuk dari angin yang menyebabkan salju menumpuk di lereng dekat lokasi perkemahan para pendaki.
Longsoran itu mungkin mengakibatkan cedera parah namun tidak fatal sebelum mereka meninggal karena hipotermia. Ini selaras dengan hasil otopsi. Teorinya, longsoran salju menimpa saat tidur, memaksa mereka meninggalkan tenda di malam dingin. Itu menjelaskan mengapa tubuh mereka ditemukan dalam berbagai keadaan tanpa pakaian, dengan serangkaian luka aneh.
"Kami tak mengklaim telah memecahkan misteri Dyatlov Pass, karena tidak ada seorang pun yang selamat dan menceritakan kisahnya. Tapi kami menunjukkan masuk akalnya hipotesis longsoran salju untuk pertama kalinya," kata mereka.
Untuk menguji teori mereka, tim membuat simulasi berdasarkan laporan cuaca sejak kejadian, untuk menunjukkan bagaimana longsoran salju menimpa para pendaki. Dan karena para pendaki kemungkinan besar telentang saat tidur, bongkahan salju yang tiba-tiba menimpa mereka dapat menyebabkan cedera dada dan tengkorak parah namun tidak mematikan.
Tentu saja, semua itu sebatas teori, namun adalah pertama kalinya penjelasan ilmiah dikemukakan mengenai misteri Dyatlov Pass. Beberapa hal masih tak dijelaskan seperti mengapa salah satu pendaki kehilangan lidah. Salah satu teorinya adalah satwa liar yang kelaparan memakannya. Bagaimanapun, hasil riset tersebut cukup logis.
(fyk/afr)