Pemerintah China di bawah komando Presiden Xi Jinping semakin bertekad mengembangkan teknologinya sendiri untuk menang perang dagang dan teknologi dengan Amerika Serikat. Mereka pun menyiapkan dana investasi negara untuk industri semikonduktor atau chip dalam jumlah terbesar yang pernah ada.
Dengan jumlah USD 47,5 miliar atau sekitar Rp 2.939 triliun, dana tersebut dikucurkan saat AS memberlakukan pembatasan besar-besaran terhadap ekspor dan teknologi chip. Mereka berusaha menghambat ambisi Beijing.
Dengan investasi dari enam bank milik negara terbesar di China, termasuk ICBC dan China Construction Bank, dana tersebut menggarisbawahi upaya Xi Jinping untuk memperkuat posisi China sebagai negara adidaya teknologi.
Dengan peta jalan Made in China 2025, Beijing telah menetapkan targe menjadi pemimpin global di berbagai industri, termasuk kecerdasan buatan (AI), 5G, dan komputasi kuantum.
Dikutip detikINET dari CNN, saham pembuat chip terkemuka China melonjak setelah berita pengucuran dana. Saham Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) menguat 7%. Harga saham Hua Hong Semiconductor juga menguat 13%.
Kementerian Teknologi Informasi China menyebut investasi digelontorkan dengan tujuan agar industri semikonduktor China memenuhi standar internasional di 2030. Hal itu memang perlu dilakukan lantaran AS semakin membatasi teknologinya agar tidak bisa diakses oleh China.
Di Oktober 2022, AS meluncurkan serangkaian kontrol ekspor yang melarang perusahaan China membeli chip canggih dan peralatan pembuatan chip tanpa izin. Pemerintahan Biden juga telah menekan sekutunya, termasuk Belanda dan Jepang, untuk juga memberlakukan pembatasan pada CHina.
China membalas tahun lalu dengan memberlakukan kontrol ekspor pada dua bahan mentah strategis yang sangat penting bagi industri pembuatan chip global.
Nah pendanaan baru ini tak hanya untuk melawan sanksi Barat, namun juga ambisi lama Xi menjadikan China pemimpin global teknologi. Tahun lalu, Huawei mengejutkan pakar industri dengan memperkenalkan smartphone yang ditenagai prosesor 7 nanometer buatan SMIC. Analis tak tahu bagaimana mereka punya teknologi untuk membuatnya.
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada bulan Maret, Xi mengatakan tidak ada kekuatan yang dapat menghentikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi China.
Belanda adalah markas ASML, satu-satunya produsen mesin litografi ultraviolet ekstrem di dunia yang diperlukan untuk membuat chip canggih. Perusahaan tersebut mengatakan telah dilarang pemerintah Belanda untuk mengirimkan beberapa mesin litografinya ke China.
Simak Video 'Xi Jinping Dorong Kemerdekaan Palestina: Perang Tak Boleh Berlanjut!':
(fyk/fay)