40 Juta Orang Bagikan Gambar AI 'All Eyes On Rafah' Tapi Tuai Pro Kontra
Hide Ads

40 Juta Orang Bagikan Gambar AI 'All Eyes On Rafah' Tapi Tuai Pro Kontra

Adi Fida Rahman - detikInet
Kamis, 30 Mei 2024 08:45 WIB
All Eyes on Rafah
40 Juta Orang Bagikan Gambar AI 'All Eyes On Rafah' Tapi Tuai Pro Kontra Foto: Instagram
Jakarta -

Sebuah gambar yang memperlihatkan tenda-tenda yang disusun bertuliskan 'All Eyes on Rafah' viral di media sosial. Gambar buatan AI itu telah dibagikan oleh lebih dari 40 juta orang di Instagram.

Gambar tersebut dibuat oleh pengguna Instagram @shahv4012 sebagai respons terhadap dugaan sensor Meta kepada konten pro-Palestina di tengah meningkatnya ketegangan dan kekerasan di Gaza.

Warganet membagikan gambar tersebut sebagai bentuk kemarahan atas serangan udara Israel ke kawasan Rafah pada 26 Mei lalu yang menewaskan 50 orang dan puluhan warga menderita luka. Banyak selebriti dunia turut membagikan gambar viral tersebut, mulai dari aktor Chili-AS Pedro Pascal, model papan atas Bella dan Gigi Hadid, dan bintang sepak bola Prancis Ousmane Dembele.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pro Kontra

Viralnya gambar 'All Eyes on Rafah' di Instagram rupanya menuai pro kontra. Selain FOMO, beberapa pengguna media sosial menyebut gerakan tersebut sebagai 'performatif', dengan alasan bahwa gerakan tersebut mengalihkan perhatian dari gambaran nyata dan kabar penting dari Rafah.

Gambar yang viral dinilai lebih mirip dengan RV yang diparkir di Burning Man dibandingkan dengan tenda-tenda yang dirakit secara sembarangan di mana warga Gaza telah berlindung selama berbulan-bulan. Gambar tersebut tidak menunjukkan dampak serangan Israel yang mungkin menjadi pendorong penyebaran gambar tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ini sangat bersih," kata MadeleineCompagnon, yang secara teratur mengambil bagian dalam Bake Sale for Palestine, sebuah penggalangan dana mingguan di Paris.

"Ia tidak mengatakan apa-apa - sama sekali kosong." lanjutnya seperti dikutip dari Forward.

Kumpulan gambar All Eyes On RafahGambar AI All Eyes On Rafah Foto: Screenshot/X

Pun begitu, banyak aktivis sengaja menggunakan gambar yang dihasilkan AI alih-alih foto asli dari Gaza yang dilaporkan untuk menghindari sensor dari Instagram. Dengan menggunakan gambar AI ini membantu mereka memperkuat kampanye di media sosial.

Matt Navarra, seorang konsultan media sosial, mengatakan sifat tidak kontroversial dari gambar viral 'All Eyes on Rafah' mungkin menjadi alasan mengapa tersebar luas.

"Ini tidak menggambarkan kekerasan di dunia nyata. Meski terasa bersih, hal itulah yang memungkinkannya mencapai tingkat jangkauan viral yang diterima sejauh ini," kata Navarra dikutip dari Washington Post.

"Orang-orang merasa bahwa mereka dapat membantu mempengaruhi mereka yang memiliki kekuasaan dan wewenang untuk membawa perubahan," kata Navarra. "Menjadi bagian dari sebuah gerakan, bahkan pada tingkat keterlibatan yang paling rendah sekalipun, masyarakat merasa bahwa mereka telah memberikan kontribusi kecil untuk tujuan yang lebih besar."

Dia menambahkan orang-orang juga dapat membagikan gambar tersebut karena hal itu mendorong kesadaran mengenai masalah ini, dan berita utama media, yang dapat membawa perubahan.




(afr/afr)