Penemuan spesies baru anakonda rakasasa pada Februari lalu sempat menghebohkan dunia. Sayangnya umurnya tak panjang, sang ular ditemukan tewas.
Hal tersebut diungkap oleh Freek Vonk, presenter televisi Belanda dan ahli biologi, sekaligus bagian dari tim ilmuwan internasional yang menemukan jenis anaconda baru hidup di bagian utara hutan hujan Amazon.
Lewat Instagramnya, Vonk mengaku telah diberitahu oleh berbagai sumber bahwa anakonda telah ditembak meskipun penyebab resmi kematiannya belum diketahui.
"Saya sangat sedih dan marah pada saat yang sama. Sungguh kehilangan yang sangat menyedihkan dan tragis. Dan betapa SAKITnya Anda melakukan ini pada hewan cantik dan unik seperti itu!? Ini sangat menyedihkan," katanya kepada para pengikutnya.
Vonk mengatakan keberadaan spesies baru anakonda raksasa bukan sekadar ukurannya saja yang istimewa tapi juga karakternya. Di kondisinya yang sangat sehat, sang ular sejatinya bisa menghasilkan banyak keturunan.
Dan ini bakal berdampak pada keanekaragaman hayati di kawasan Amazon. Sebab tidak banyak spesies ular raksasa yang berenang di sekitarnya.
"Saya tidak akan pernah lupa betapa istimewanya menghabiskan waktu bersamanya di dasar sungai. Saya sangat terkejut ketika melihat betapa besarnya dia! Itu adalah ular terbesar yang pernah saya lihat dengan mata kepala sendiri. Seekor binatang raksasa, ia benar-benar ular yang tangguh, satu-satunya, dan dia TIDAK pantas menerima ini...," ujarnya
"Saya berharap pelakunya ditemukan dan diadili, harus dihukum berat. Saya memahami bahwa sudah ada penyelidikan polisi skala besar yang dilakukan di tempat dia ditemukan, semoga saja ada kejelasan lebih lanjut dalam waktu dekat. Sementara itu, saya hanya bisa bersedih atas bagaimana manusia ternyata bisa merusak alam dengan sia-sia. Itu sangat tidak berguna dan sangat mati dan penuh dosa...," pungkas Vonk.
Simak juga 'Saat Spesies Baru Anakonda Ditemukan, Panjangnya 26 Kaki':
(afr/afr)