Apple Developer Center resmi dibuka di Singapura, setelah sebelumnya hadir di Cupertino, Bengaluru, dan Shanghai. Kehadirannya diharapkan dapat membantu pengembang dj ASEAN mewujudkan karyanya mengingat terdapat ratusan ribu pengembang yang berada di balik lebih dari 90.000 aplikasi di App Store.
Berlokasi di kawasan One-North Singapura, sebuah pusat inovasi yang juga menjadi lokasi pilihan berbagai perusahaan startup dan perusahaan teknologi terkemuka. Apple Developer Center bakal mengadakan berbagai kegiatan bagi para pengembang untuk mengasah keterampilan mereka dan menyempurnakan desain, kualitas, serta performa aplikasi mereka di iOS, iPadOS, macOS, tvOS, visionOS, dan watchOS.
"Asia Tenggara memiliki banyak pengembang andal yang menciptakan aplikasi luar biasa yang memberdayakan komunitas lokal dan memuaskan pelanggan," ujar Susan Prescott, Wakil Presiden Apple untuk Worldwide Developer Relations.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat antusias dengan dibukanya Apple Developer Center di Singapura, di wilayah yang memprioritaskan pertumbuhan ekonomi digital yang kompetitif, dengan talenta-talenta yang sangat terampil. Pusat ini akan menjadi sumber daya yang berharga bagi para pengembang dari Singapura dan negara-negara tetangganya, yang memungkinkan mereka untuk menciptakan pengalaman lebih kaya dan aplikasi dengan dampak yang lebih besar bagi para pelanggan mereka. Kami tidak sabar untuk melihat bagaimana ruang ini akan mendorong komunitas pengembang kami yang luar biasa untuk berkreasi lebih jauh lagi," tambahnya.
Apple Developer Center Singapura turut membantu para pengembang saling bertemu dan berkolaborasi dengan sesama pengembang dari berbagai wilayah, serta merupakan wadah bagi mereka untuk berdiskusi dan belajar secara langsung dengan para ahli Apple. Developer dapat melihat jadwal lengkap sesi, laboratorium, lokakarya, dan konsultasi pribadi di berbagai kategori di situs resminya.
![]() |
Kehadiran Apple Developer Center di Singapura disambut positif para pelaku startup. Salah satunya Jessi Febria dari Indonesia.
"Memiliki tempat khusus yang dekat dengan rumah bagi para pengembang untuk berkumpul dan belajar dari satu sama lain adalah aset nyata bagi para pengembang di wilayah ini. Pusat ini adalah tempat yang tepat bagi komunitas untuk disebut rumah, dan tempat di mana kami dapat fokus, bertukar ide, dan membuat aplikasi kami menjadi lebih baik," ujar Co-Founder PetraNetra ini.
Hal yang sama diungkap Jakob Lykkegard, Pendiri Lykke Studios yang berbasis Thailand. Sebelumnya dia musti ke Cupertino untuk 'curhat' ke para ahli Apple, namun sekarang lebih mudah dijangkau. "Hanya satu jam dari Thailand," ujar Jakob.
"Pembukaan Developer Center Apple yang baru rasanya seperti membawa bagian penting dari Cupertino menjadi lebih dekat dengan kami. Hal ini membuka lebih banyak peluang bagi para pengembang di wilayah ini; peluang yang sebelumnya jauh lebih sulit diakses di luar Apple Park," sambungnya.
Senada dengan Jakob, Vina Rianti selaku pimpinan iOS Dev Scout,sangat senang dengan hadirnya Apple Developer Center di Singapura. Sejak tahun 2014, kelompok komunitas pengembang yang berbasis di Singapura ini, telah menyelenggarakan pertemuan terbesar bagi para pengembang Apple di kawasan Asia Tenggara dengan acara tahunan iOS Conf SG, yang diikuti oleh ribuan pengembang.
"Kami sangat senang dengan hadirnya Apple Developer Center di Singapura yang mudah dijangkau oleh para pengembang dari seluruh wilayah ini. Sebagai engineer perangkat lunak iOS, memiliki akses langsung ke para ahli Apple dan program rutin kegiatan tatap muka merupakan hal yang sangat berharga," ucap Vina Rianti.
"Sebelumnya, kesempatan seperti ini hanya ada di negara-negara yang berada jauh. Saya yakin dengan adanya pusat seperti ini di Singapura, para pengembang juga ikut merasa antusias dan akan meningkatkan keterampilan mereka lebih jauh lagi!" pungkasnya.
(fyk/fay)