Ukraina sedang meraih kemenangan di udara atas Rusia bulan ini, di mana mereka mengklaim sangat sukses dalam menembak jatuh pesawat Rusia. Dilaporkan bahwa 13 pesawat tempur Rusia telah rontok oleh tembakan Ukraina.
Sebanyak 13 pesawat Rusia yang rontok itu adalah 10 unit Sukhoi Su-34, dua unit Sukhoi Su-35, dan satu unit pesawat mata-mata A-50. Ini merupakan salah satu hasil terbesar Ukraina dalam melawan pesawat Rusia.
Terbaru, seperti dikutip detikINET dari Insider, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan telah menembak jatuh tiga pesawat pembom tempur Sukhoi Su-34 hanya dalam satu hari, membuat total pesawat Rusia yang jatuh menjadi 13 unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Su-34 dianggap sebagai pembom tempur terbaik Rusia, masing-masing berharga sekitar USD 50 juta. Sementara itu, Su-35 memiliki muatan bom lebih dari 17.000 pon. Sementara A-50 sangat penting perannya untuk pengintaian.
Dalam postingan lainnya, Kementerian Pertahanan Ukraina membanggakan keberhasilannya, di mana mereka menulis bahwa dengan 13 pesawat Rusia hancur dalam 12 hari, maka mereka sudah kehabisan lelucon tentang lemahnya pesawat Rusia.
Tak diketahui apa ada pilot Rusia yang selamat dalam penembakan itu. Belum jelas pula sistem senjata apa yang digunakan Ukraina untuk menembak jatuh begitu banyak jet tempur Rusia. Ukraina sangat bergantung pada sistem rudal Patriot buatan Amerika dan sistem buatan Barat lain, tapi juga punya berbagai sistem senjata lainnya.
Laporan kemenangan Ukraina dalam melindungi langitnya ini terjadi pada saat pasukannya terpaksa bertahan dan di beberapa wilayah, mengalami kemunduran. Setelah penaklukan Avdiivka yang memakan banyak korban jiwa oleh Rusia pada awal bulan ini, ada kemajuan yang dilakukan Rusia di sektor lain.
Ukraina saat ini tengah menghadapi tantangan di berbagai bidang, termasuk berjuang dengan pasukan yang semakin berkurang dan pasokan senjata yang mulai ngadat, baik dari Amerika Serikat ataupun negara barat lainnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pejabat Ukraina lain mengatakan Avdiivka jatuh karena pasukan tak punya cukup amunisi untuk mempertahankannya. Zelensky menyebut jutaan orang bisa mati di Ukraina jika anggota parlemen AS tak menyetujui permintaan bantuan Presiden Joe Biden senilai USD 60 miliar untuk Kyiv.
Ia menambahkan bahwa tanpa bantuan AS, Ukraina tidak hanya akan kesulitan memperoleh kemajuan di medan perang namun juga akan kesulitan mempertahankan diri pada tahun ini.
(fyk/fay)