Pendiri Google Kena Gugat Gara-gara Kecelakaan Pesawat Maut
Hide Ads

Pendiri Google Kena Gugat Gara-gara Kecelakaan Pesawat Maut

Anggoro Suryo - detikInet
Selasa, 27 Feb 2024 07:45 WIB
Forbes kembali merilis daftar orang terkaya dunia 2022. Berikut daftar 10 orang terkaya di dunia versi Forbes.
Sergey Brin. Foto: Kelly Sullivan/Getty Images for Breakthrough Prize
Jakarta -

Sergey Brin, salah satu pendiri Google, digugat oleh janda dari salah satu pilot yang meninggal akibat kecelakaan pesawat di pesisir California, Amerika Serikat.

Kecelakaan yang dimaksud menimpa pesawat yang dimiliki oleh Brin dan akan terbang dari California ke Fiji. Brin dianggap bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut, dan bahkan dianggap memperlambat usaha evakuasi untuk menghancurkan barang bukti.

Pilotnya adalah Lance Maclean dan copilot Dean Rushfedlt, yang dikontrak untuk membawa pesawat tersebut dari California ke Fiji, dan rencananya juga akan mengantar Brin, keluarga, dan teman-temannya untuk pindah dari satu pulau ke pulau lain di kepulauan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalahnya adalah pesawat yang dipakai, Viking Air Twin Otter Series 400, membutuhkan sistem tanki bahan bakar tambahan agar bisa terbang sejauh itu -- rute pertama adalah dari California ke Hawaii --, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (27/2/2024).

Nah, sistem tanki tambahan inilah yang menjadi sumber masalah, karena menurut gugatan, sistem tersebut dipasang secara asal-asalan dan tanpa seizin dan pemantauan Federal Aviation Administration (FAA). Bahkan mekanik yang memasangnya pun dituding hanya memasang sistem tersebut hanya berdasarkan ingatannya.

ADVERTISEMENT

Sistem tanki tersebut kemudian bermasalah saat diterbangkan. Pesawatnya pun kemudian jatuh ke laut saat sedang berusaha kembali ke California. Pihak Coast Guard datang 15 menit setelah kecelakaan terjadi dan tidak berhasil menyelamatkan pilot dari pesawat yang sudah setengah tenggelam dalam keadaan terbalik tersebut.

Dalam gugatan tersebut juga disebutkan Brin berbohong pada keluarga korban. Awalnya ia disebut akan membantu evakuasi jasad pilot, namun perwakilan dari Brin kemudian menyebut Maria Magdalena Olarte, istri Maclean, kalau evakuasi tersebut tidak bisa dilakukan karena dilarang oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), padahal NOAA menepis kalau mereka pernah mengeluarkan larangan tersebut.

Selain Brin, tepatnya Bayshore Management -- perusahaan investasi milik keluarga Brin, Google pun menjadi pihak tergugat karena ikut memiliki pesawat seharga USD 8 juta tersebut. Begitu juga dengan pihak yang terlibat dengan perawatan pesawat dan penjadwalan penerbangan maut tersebut.




(asj/afr)