Kehabisan Senjata Penghancur Jet Rusia, Nasib Ukraina Mencemaskan
Hide Ads

Kehabisan Senjata Penghancur Jet Rusia, Nasib Ukraina Mencemaskan

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 23 Feb 2024 09:27 WIB
Pesawat sukhoi yang diterbangkan tanpa kanopi jendela.
Jet tempur Sukhoi Rusia. Foto: (istimewa)
Jakarta -

Ukraina mulai kehabisan rudal-rudal penting untuk melindungi langitnya dari serangan Rusia. Para ahli menyebut ini perkembangan yang mungkin sangat berbahaya dan mengancam Ukraina, bahkan mungkin berpotensi mengakhiri perang.

Rusia memiliki salah satu angkatan udara terbesar di dunia, sementara Ukraina pesawatnya jauh lebih sedikit dan modelnya jauh lebih tua. Namun Ukraina telah mampu menahan angkatan udara Rusia sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022.

Pertahanan udara Ukraina sukses menahan jet-jet Rusia agar berada di wilayah udara Rusia. Serangan rudal ataupun bom udara pun jarang menimbulkan kerusakan besar. Pertahanan Ukraina juga telah menghancurkan jet-jet tempur yang berada dalam jangkauannya, termasuk tujuh jet Rusia dalam seminggu terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertahanan udara Ukraina adalah salah satu kisah sukses besar perang Ukraina. Tanpanya, perang mungkin sudah berakhir," cetus Frederik Mertens, analis di Hague Center for Strategic Studies. Dia mengatakan adanya pertahanan tersebut berarti wilayah udara Ukraina terlalu berbahaya bagi pesawat Rusia.

Namun Ukraina mungkin tidak dapat mempertahankan kesuksesan itu. Seorang pejabat senior pertahanan AS memperingatkan bulan ini bahwa tanpa dana tambahan, Ukraina tidak akan memiliki cukup pencegat pertahanan udara untuk menghentikan rudal Rusia menghantam kota, infrastruktur, dan pasukannya.

ADVERTISEMENT

Pejabat AS mengatakan bahwa kecuali pasokan senjata kembali diberikan, Ukraina hanya akan memiliki pertahanan udara yang cukup untuk bertahan hingga bulan Maret. Bahkan Rusia tampaknya mampu menguasai langit di wilayah garis depan untuk pertama kali minggu lalu di kota Avdiivka, dengan angkatan udaranya mendukung elemen darat.

Justin Bronk, pakar Rusia dan perang udara di Royal United Services Institute Inggris, mengatakan angkatan udara Rusia, hingga saat ini, sebagian besar tidak relevan dengan konflik. Rudal permukaan ke udara, atau SAMS Ukraina telah mencegah mereka membangun dominasi udara. Namun tanpa sistem pertahanan udara memadai, Ukraina terancam kalah.

"Jika hal ini tidak dipertahankan, Ukraina bisa kalah perang dengan cepat. Angkatan Udara Rusia masih menjadi ancaman yang signifikan," kata Bronk yang dikutip detikINET dari Insider.




(fyk/rns)