Drone Emprit: Banyak Suara Kecurangan Pemilu Tapi Terima Quick Count
Hide Ads

Drone Emprit: Banyak Suara Kecurangan Pemilu Tapi Terima Quick Count

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Kamis, 15 Feb 2024 10:45 WIB
Pemilih menyuarakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.
Foto: Heri Supandi/detikcom
Jakarta -

Hiruk pikuk Pemilu 2024 terpantau dalam radar Drone Emprit di media sosial. Banyak suara soal kecurangan pemilu, tapi legawa dengan hasil Quick Count.

Hal ini diungkapkan dalam analisa Drone Emprit terbaru oleh sang founder Ismail Fahmi. Pemilu 2024 menguasai trending topic di X/Twitter sepanjang hari pada 14 Februari 2024. PDIP menjadi partai yang paling banyak dibicarakan.

Sejumlah isu pun menjadi populer saat pemilu yaitu Pilpres, Pileg, Dirty Vote, Quick Count dan Exit Poll. Yang menarik, ada juga suara-suara soal Kecurangan Pemilu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait Kecurangan Pemilu ada analisa khusus dari Drone Emprit. Peta cuitan Kecurangan Pemilu ini datang dari akun-akun Pro 01 dan Pro 03, media dan pihak netral. Kubu Pro 02 tidak signifikan.

Analisa emosi untuk Kecurangan Pemilu menurut Drone Emprit adalah 'marah'. Ada suara-suara mengaitkan dengan Dirty Vote, kertas suara tercoblos duluan, sampai masalah surat undangan.

ADVERTISEMENT

"Mayoritas emosi yang muncul adalah 'anger' atau marah. Marah melihat kecurangan yang begitu jelas di depan mata, TSM, untuk calon tertentu. Ajakan melawan dinasti politik," kata Ismail dalam penjelasannya dan mengizinkan dikutip detikINET, Kamis (15/2/2024).

Quick Count juga banyak diperbincangkan. Peta cuitan Quick Count banyak berasal dari Pro 01, Pro 03, media dan yang netral. Dalam top tweet soal Quick Count, ternyata banyak pendukung 01 yang menerima dan pasrah.

"Dari top 5 tweet tentang QC ini, semua dari pendukung 01. Ada yang menerima dan pasrah, mau tutup akun, mempertanyakan update angka di QC. Ini menandakan pendukung yang paslonnya kalah, meski tidak suka dengan situasi ini, tetap bisa menerima informasi dari QC," kata Ismail Fahmi.

Hal itu pun tampak dalam gambaran emosi terkait Quick Count. Yang dominan adalah joy atau senang, antara lain cuitan memberikan selamat untuk Prabowo-Gibran dan terima kasih untuk Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Md. Yang kedua adalah emosi 'trust' atau kepercayaan.

Jika suara-suara ini dibedah per pasangan calon, menurut Drone Emprit untuk kubu Anies-Muhaimin yang dominan adalah suara antisipasi kecurangan. Untuk kubu Prabowo-Gibran suara yang dominan adalah ucapan selamat. Untuk kubu Ganjar-Mahfud Md suara yang dominan di medsos adalah senang atas perjuangan yang dilakukan kubu 03.

Dari platform TikTok, Drone Emprit mengatakan kubu Prabowo-Gibran menguasai FYP dengan 87 video atau 69%, dengan 87,7 juta interaksi. Paslon 01 ada 24 video FYP (19%) dengan 4,2 juta interaksi, Paslon 03 ada 15 video FYP (12%) dengan 14,4 juta interaksi.

Dari Instagram, Paslon 02 punya 93 post (40%) dengan 287 ribu interaksi. Paslon 01 ada 81 post (35%) dengan 471 ribu interaksi. Paslon 03 ada 58 post (25%) dengan 251 ribu interaksi.

Dari Facebook, Paslon 02 punya 703 post (48%) dengan 30.500 interaksi. Paslon 01 ada 423 post (29%) dengan 19 ribu interaksi. Paslon 03 ada 352 post (24%) dengan 12 ribu interaksi.

Untuk YouTube, Paslon 01 unggul dengan 607 video (36%) dengan 4,5 juta interaksi. Paslon 02 punya 561 video (34%) tapi interaksinya lebih tinggi yaitu 5,2 juta. Paslon 03 ada 497 video (30%) dengan 3,5 juta interaksi.

Dari sini terlihat bahwa agresivitas paslon di platform medsos berbanding lurus dengan perolehan suara mereka pada Quick Count. Kecuali untuk Youtube dimana Paslon 01 unggul jumlah video tapi kalah dalam interaksi dibanding Paslon 02.

Untuk kesimpulan terkait Kecurangan Pemilu, Drone Emprit menyebutkan terdapat banyak laporan dan bukti kecurangan, banyak akun medsos bersuara dari berbagai pihak. Banyak juga suara menuntut keadilan dan transparansi pemilu.

Sedangkan untuk kesimpulan terkait Quick Count, banyak yang memahami ini adalah metode dari lembaga survei. Namun banyak yang khawatir Quick Count akan menggiring opini, oleh karena itu banyak suara meminta untuk tetap mengawal suara sampai tuntas.

"Terdapat juga akun yang mengkritik quick count sebagai penggiringan opini dan mengajak untuk mengawal suara hingga hitungan manual selesai," pungkasnya.

Terkait dengan hasil quick count, detikers juga dapat melihatnya di detikPemilu atau KLIK DI SINI. Selain hasil quick count Pilpres, pembaca dapat melihat hasil quick count untuk Pileg 2024. Informasi terbaru terkait Pemilu 2024 juga tersedia di detikPemilu.




(fay/fyk)