AS: Kapal Induk Kami Tak Takut Rudal China
Hide Ads

AS: Kapal Induk Kami Tak Takut Rudal China

Argya D. Maheswara - detikInet
Rabu, 07 Feb 2024 09:45 WIB
The aircraft carrier USS Carl Vinson (CVN 70) transits the Pacific Ocean January 30, 2017.  U.S. Navy Photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Tom Tonthat/Handout via Reuters  ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. EDITORIAL USE ONLY.     TPX IMAGES OF THE DAY
USS Carl Vinson. Foto: U.S. Navy Photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Tom Tonthat/Handout via Reuters
Washington -

Selama ini banyak pihak mengkhawatirkan keberadaan Gugus Tempur Kapal Induk Amerika Serikat di dekat China dari segi keselamatan. Hal ini karena China memiliki rudal 'pembunuh kapal induk' yang didesain untuk menenggelamkan kapal induk AS.

Walau begitu, Angkatan Laut AS tidak terlalu mengkhawatirkan rudal DF-21 yang didesain untuk China untuk kapal induk AS. Hal ini disampaikan oleh Laksamana Carlos Sardiello yang merupakan Komandan Gugus Tempur Kapal Induk Satu.

Menurutnya, satu gugus tempur yang ia miliki masih memiliki kemampuan untuk melawan dan bertahan dari serangan rudal pembunuh kapal induk milik China seperti dilansir detikINET dari Insider, Rabu (7/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya benar-benar yakin bahwa gugus tempur kapal induk dapat menjalankan misi yang dirancang untuk dilakukan secara efektif dan aman," ungkap Carlos.

Saat ini, Carlos memimpin gugus tempurnya dari USS Carl Vinson yang merupakan kapal induk dalam Gugus Tempur Kapal Induk Satu milik Angkatan Laut AS.

ADVERTISEMENT

"Pelaut kami sangat terlatih dapat mengoperasikan domain yang kompleks dan diperebutkan serta bersifat mematikan. Mereka dapat bertahan hidup serta menjalankan misi terlepas dari apa ancamannya," tambah Carlos.

Menurut Laporan Kesiapan Militer China yang diterbitkan pada 2023 oleh Departemen Pertahanan China, saat ini China dilaporkan sedang menggandakan stok rudal DF-21 mereka dalam beberapa tahun terakhir. Awalnya China memiliki 500 hulu ledak pada 2021 dan meningkat menjadi 1000 hulu ledak pada 2022.

Bahkan pada 2021 Departemen Pertahanan China mengatakan bahwa DF-21 memiliki kemampuan serangan presisi jarak jauh khususnya pada kapal induk AS. Stok rudal tersebut disiapkan untuk melakukan serangan ke arah pasifik barat yang dekat dengan daratan China.




(fyk/afr)