Soal Pabrik Ponsel, Anies: Negara Siapkan Infrastruktur, Gandeng Pakar
Hide Ads

Debat Pilplres 2024

Soal Pabrik Ponsel, Anies: Negara Siapkan Infrastruktur, Gandeng Pakar

Panji Saputro - detikInet
Minggu, 04 Feb 2024 21:24 WIB
KPU RI menggelar debat kelima atau debat pamungkas Pilpres 2024 malam ini. Pada segmen awal, para capres menjawab pertanyaan dari panelis. Debat terakhir ini digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).
Debat Pilpres 2024 yang kelima. (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Anies Baswedan menanggapi pernyataan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Debat Pilpres 2024 yang kelima, terkait cara membangun kedaulatan manufaktur telekomunikasi dan teknologi informasi di Indonesia. Menurutnya, negara harus siapkan infrastruktur dan gandeng pelaku industri.

"Jadi, fungsi kita ketika bicara membangun, bukan negara yang membangun, tetapi memberikan pada BUMN atau swasta dan yang sudah bergerak di situ siapkan infrastrukturnya, beri target waktunya, lalu eksekusi, tunggu peresmiannya," kata Anies, Minggu (4/2/2024).

Anies menjelaskan bahwa negara itu merupakan regulator, dan perlu memberikan ekosistem yang sehat. Dari situ, langkah selanjutnya memanggil para pelaku yang selama ini terlibat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baik swasta maupun BUMN, sampaikan ada kebutuhan membangun pabrik telepon seluler," tegasnya.

Ia pun memberikan saran, supaya para pelaku industri juga menyampaikan apa yang dibutuhkan dari negara. Anies menyebutkan, baik itu dana, keleluasaan pajak, atau apapun yang dibutuhkan.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut merupakan jawaban dan pernyataan dari pertanyaan terkait sub tema Teknologi Informasi. Pada Depat Capres ini, Anies mendapatkan pertanyaan "Apa langkah strategis paslon, membangun kedaulatan manufaktur telekomunikasi dan teknologi informasi di Indonesia".

Seperti yang diketahui, tema Debat Capres 2024 kali ini mengenai Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia dan Inklusi.

Menjawab pertanyaan itu, capres nomor urut satu tersebut memaparkan bahwa jawabannya adalah dengan alih teknologi serta investasi padat karya.

"Kita menyaksikan bahwa kemajuan sistem telekomunikasi dan teknologi informasi berkembang amat pesat, karena itu Indonesia tidak boleh ketinggalan dan gagasan kita adalah satu, peningkatan kualitas manusia dan inovasi di sektor teknologi informasi dengan cara pairing, berpasangan, mendatangkan pakar untuk bisa melakukan alih teknologi bersama-sama," kata Anies.




(hps/hps)