TikTok Buka-bukaan Soal Konten Kampanye Pilpres 2024 di FYP
Hide Ads

TikTok Buka-bukaan Soal Konten Kampanye Pilpres 2024 di FYP

Anggoro Suryo - detikInet
Kamis, 25 Jan 2024 20:30 WIB
JAPAN - 2022/12/14: In this photo illustration, a TikTok App Logo is displayed on a mobile phone. (Photo Illustration by Stanislav Kogiku/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Foto: Stanislav Kogiku/SOPA Images/LightRocket/Getty Images
Jakarta -

TikTok angkat bicara soal tudingan lebih sering mempromosikan satu pasangan capres cawapres ataupun partai politik tertentu lewat laman for you page (FYP).

Menanggapi hal tersebut, pihak TikTok menjelaskan bahwa caranya merekomendasikan suatu konten tidak berpihak. Sistem rekomendasi TikTok justru bekerja berdasarkan preferensi dan interaksi pengguna.

Artinya, video-video yang muncul di laman Untuk Anda (For You Page/FYP) pengguna TikTok direkomendasikan karena pengguna tersebut telah berinteraksi dengan konten-konten serupa sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggini Setiawan, Head of Communications, TikTok Indonesia, dalam keterangan yang diterima detikINET menjelaskan bahwa interaksi pengguna menjadi faktor utama dalam menentukan FYP. Saat pertama kali membuat akun, pengguna diminta mengenai minat mereka, dan interaksi pengguna di platform dijadikan parameter penting.

Anggini menambahkan bahwa sebagai platform yang berbasis user-generated content (UGC), sistem rekomendasi TikTok menggunakan informasi dari interaksi pengguna agar menampilkan konten yang relevan dengan minat pengguna, bahkan jika akun tersebut belum memiliki pengikut pun, akan tetap bisa dilihat pengguna lain yang berminat dengan konten yang sejenis.

ADVERTISEMENT

Hal ini menunjukkan bahwa "sinyal" yang diberikan pengguna di TikTok, seperti menyukai, membagikan, mengikuti akun, dan berkomentar pada video konten yang mendukung salah satu paslon, bisa memengaruhi sistem rekomendasi untuk menampilkan konten dari atau seputar suatu kandidat lebih sering dalam rekomendasi FYP.

Oleh karenanya, jika pengguna ingin melihat lebih banyak atau sedikit konten dari suatu paslon atau topik, pengguna bisa menggunakan sejumlah fitur yang disediakan oleh TikTok untuk mengendalikan konten yang tampil di laman FYP mereka.

Caranya antara lain dengan menekan tombol "Tidak Tertarik" untuk mengurangi konten yang tidak sesuai; menyaring kata kunci untuk memblokir konten tertentu muncul di FYP; atau me-refresh FYP dari awal lagi.

TikTok mengaku menyiapkan fitur ini apabila pengguna merasa konten-konten yang muncul di FYP sudah tidak sesuai dengan preferensi mereka.

"Jadi ada banyak tools yang memang kami telah siapkan untuk memastikan bahwa FYP yang kita konsumsi itu sesuai dengan apa yang kita mau. Jadi [konten] tidak diarahkan [ke pengguna], tapi kita [pengguna] bisa mengontrolnya," kata Faris Mufid, Goverment Relation and Public Policy, TikTok Indonesia.

Selain menyediakan berbagai fitur untuk membantu pengguna mengendalikan laman FYP mereka, TikTok juga memiliki tim moderasi yang tidak hanya mengandalkan mesin, tetapi juga tenaga manusia.

Anggini menyebut bahwa 8% dari 40.000 moderator TikTok di seluruh dunia memonitor konten berbahasa Indonesia untuk menegakkan Panduan Komunitas TikTok, termasuk menghapus misinformasi berbahaya seputar Pemilu.

Sebelumnya TikTok juga pernah menyatakan komitmennya untuk melindungi integritas Pemilu 2024 melalui kerja sama dengan para mitra, proses moderasi yang ketat, serta fitur keamanan yang tersedia di dalam aplikasi.

Mereka juga bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu RI sejak tahun lalu untuk meluncurkan laman khusus dalam aplikasi yang berisi informasi kredibel dan otoritatif seputar penyelenggaraan Pemilu 2024. Mereka pun menggandeng organisasi seperti Mafindo dan Perludem untuk pengecekan fakta untuk menangkal misinformasi dan hoax, terutama yang terkait Pemilu.




(asj/asj)