Kapal perang milik Amerika Serikat (AS) dan Inggris dilaporkan kembali berhasil menghalau serangan besar-besaran drone Houthi dari Yaman. Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps mengatakan serangan yang dihalau sebagai 'serangan terbesar'.
Kapal perusak kelas Daring milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Diamond bersama beberapa kapal milik Angkatan Laut AS berhasil menangkis serangan ganda dari drone dan misil dari Yaman. Dalam serangan ini, tidak ada kerusakan maupun cedera personel pada kapal perang Inggris.
Serangan drone dan misil asal Houthi tersebut dilancarkan pada Selasa (9/1) kemarin dan dihalau oleh HMS Diamond serta beberapa kapal perang Angkatan Laut AS pada pukul 21.15 waktu setempat di hari yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa kapal Angkatan Laut AS yang berada di lokasi adalah kapal induk USS Dwight D. Eisenhower yang disertai kapal perusak kelas Arleigh Burke USS Gravely, USS Laboon dan USS Mason. Kapal-kapal tersebut sudah berada di Laut Merah sejak November lalu.
Sebelumnya, Houthi telah melancarkan 14 serangan drone pada 16 Desember 2023, 17 serangan ganda drone dan misil pada 26 Desember 2023 dan berhasil menguasai sebuah kapal dagang pada 31 Desember 2023.
Walau begitu, dikutip detikINET dari Insider, Kamis (11/1/2024) serangan yang terakhir merupakan serangan yang diklaim AS dan Inggris sebagai serangan terbesar yang mereka berhasil halau.
Dalam keterlibatannya di Laut Merah, Kementerian Pertahanan AS mengumumkan Operasi Prosperity Guardian pada Desember lalu. Operasi ini dirancang untuk menghalau berbagai serangan Houthi ke kapal-kapal dagang yang berafiliasi dengan Israel.
Operasi ini dikritik oleh Wakil Presiden Eksekutif Manajemen Risiko Klien di perusahaan keamanan internasional Global Guardian, Brian Raymond. Menurutnya, menembak jatuh drone dan misil hanya mengurangi risiko, negosiasi tetap harus dilakukan.
"Kapan ini ditangani dengan cara yang berarti? Kami tidak bisa terus menembak jatuh yang datang dari sisi timur atau barat Yaman," ungkap Raymond.
Dalam hal ini, Menteri Pertahanan Inggris pernah mengatakan bahwa jika Houthi tetap melanjutkan serangan-serangan tersebut maka mereka akan menanggung akibatnya. Houthi menyerang dalam rangka mendukung pejuang Hamas melawan Israel.
(fyk/fay)