.webp)
Kapal perang jenis fregat canggih milk Angkatan Laut Prancis, Languedoc, berhasil mencegat dan menghancurkan dua drone di Laut Merah. Drone memang belakangan menjadi senjata andalan di medan pertempuran berkat teknologi dan fleksibilitasnya.
Dikutip detikINET dari Insider, drone penyerang terdeteksi mengarah ke fregat tersebut setelah ditembakkan dari pantai Yaman, dari kota pelabuhan Hodeida yang dikuasai pasukan pemberontak Houthi.
Staf umum militer Prancis membenarkan ada ancaman yang teridentifikasi terhadap Languedoc, yang beroperasi di Laut Merah. Ancaman itu telah dapat dihancurkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angkatan Laut Perancis mengatakan drone tersebut datang "langsung menuju" Languedoc. Baru-baru ini, pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman, erjanji akan menyerang kapal mana pun yang menuju pelabuhan Israel.
Mereka menuntut peningkatan akses terhadap makanan dan obat-obatan di Jalur Gaza. Pemberontak Houthi sebelumnya meluncurkan rudal balistik dan drone di kota pelabuhan selatan Eilat selama perang Israel-Hamas, namun semuanya berhasil dicegat atau meleset.
Memperluas sasarannya Houthi mengincar kapal-kapal yang mereka klaim memiliki hubungan langsung dengan Israel. Perkembangan ini mendorong kapal perusak AS untuk mencegat tiga drone pekan lalu sambil membantu kapal komersial menghadapi serangan dari Yaman.
Houthi dituduh dipersenjatai, dilatih, dan didanai oleh Iran. Militer Barat telah berulang kali mencegat upaya penyelundupan senjata dan material antara Iran dan Yaman.
Languedoc adalah kapal fregat multiguna, spesialis dalam peperangan anti kapal selam. Kapal andalan Perancis itu juga membawa pertahanan udara. Kapal ini merupakan bagian dari program pembuatan fregat yang relatif baru di Angkatan Laut Prancis.
Languedoc diluncurkan pada tahun 2014 dan ditugaskan pada tahun 2016 di pangkalan angkatan laut Toulon. Panjangnya 142 meter dan memiliki awak sekitar 120 orang.
(fyk/afr)
