Tiga kapal dagang dilaporkan mendapat serangan dari milisi Houthi yang berbasis di Yaman, dengan senjata rudal balistik. Houthi juga mengerahkan drone yang memaksa kapal perang Amerika Serikat bertindak.
Diketahui, serangan milisi Houthi ke kapal yang dagang yang memiliki afiliasi dengan Israel ini merupakan bentuk dukungan mereka terhadap Palestina dalam konflik Israel-Palestina.
Kapal dagang tersebut merupakan kapal dagang Unity Explorer lalu kapal dengan bendera Panama, Number 9 dan Sophie II. Ketiga kapal ini melaporkan kerusakan yang tidak signifikan atas serangan tersebut dan tidak ada korban jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru Bicara Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree mengklaim bahwa serangan pada ketiga kapal tersebut dilakukan pada hari Minggu (03/12) di Selat Bab yang menghubungkan Laut Merah dengan Teluk Aden.
Houthi mengklaim bahwa serangan ini akan terus dilakukan selama masa agresi Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza.
"Angkatan bersenjata Yaman terus mencegah kapal-kapal Israel berada Laut Merah sampai agresi Israel terhadap saudara-saudara kita yang teguh di Jalur Gaza berhenti, Angkatan bersenjata Yaman memperbarui peringatan mereka kepada semua kapal Israel atau yang terkait dengan Israel bahwa mereka akan menjadi target yang sah jika mereka melanggar apa yang dinyatakan dalam pernyataan ini," Kata Saree.
Diketahui, Unity Explorer merupakan kapal milik perusahaan Inggris yang terkait dengan salah satu perwira Israel, Dan David Ungar. Sementara itu, dua kapal lainnya tidak memberi konfirmasi tentang kepemilikan seperti dilansir detikINET dari sebuah laporan dari Penulis Associated Press, Tara Copp
Selain serangan dengan rudal balistik pada tiga kapal dagang, kapal perusak Angkatan Laut AS yang berada di lokasi yaitu USS Carney juga melaporkan hasil pendeteksian mereka terhadap rudal balistik yang menuju kapal Unity Explorer.
Setelah itu, USS Carney mengintersepsi sebuah drone yang belum teridentifikasi apakah drone tersebut merupakan drone serang atau bukan. Namun, Komando Pusat AS percaya bahwa drone tersebut merupakan drone milik Houthi dari hasil dukungan Iran terhadap Houthi.
"Kami juga memiliki setiap alasan untuk percaya bahwa serangan-serangan ini, ketika diluncurkan oleh Houthi di Yaman, sepenuhnya diaktifkan oleh Iran," jelas Komando Pusat AS.
Sejak konflik Israel dan Palestina pecah di tahun ini, Houthi telah meluncurkan rangkaian serangan terhadap kapal-kapal di laut merah yang memiliki keterkaitan dengan Israel, Selain itu, Houthi juga mengerahkan drone-drone mereka untuk menyerang.
*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rns/rns)