Kepolisian Utah menemukan remaja asal China bernama Kai Zhuang sendirian dan kedinginan di area hutan belantara. Remaja yang merupakan siswa pertukaran pelajar tersebut ternyata merupakan korban penculikan siber, salah satu modus penipuan online.
Zhuang pertama kali dilaporkan hilang pada 28 Desember 2023 oleh sekolahnya di Riverdale, Utah. Orang tua Zhang di China awalnya menghubungi pihak sekolah setelah menerima foto putranya dan permintaan uang tebusan dari penculik.
Kasus ini sesuai dengan pola penculikan siber, di mana 'penculik' menyuruh korban untuk mengasingkan diri dan mengirimkan foto seolah mereka sedang ditawan. Foto itu kemudian dikirimkan ke keluarga korban untuk meminta tebusan. Korban terpaksa menuruti perintah tersebut karena penculik mengancam akan melukai anggota keluarga korban.
Setelah menganalisis riwayat transaksi bank, pembelian, dan data ponsel, polisi berhasil menemukan Zhang di sebuah tenda sekitar 40 km di area dekat Kota Brigham. Zhang ditemukan dalam kondisi ketakutan dan kedinginan pada Minggu (31/12/2023).
Tenda itu tidak memiliki alat pemanas, hanya selimut, kantung tidur, serta makanan dan minuman dalam jumlah yang terbatas. Polisi juga menemukan beberapa ponsel di tenda yang diduga digunakan untuk melakukan penculikan siber.
Setelah diselamatkan, Zhang meminta burger keju yang langsung diberikan oleh polisi. Ia juga langsung menghubungi orang tuanya di China, yang ternyata sudah membayar 'uang tebusan' sebesar USD 80.000 (Rp 1,2 miliar) ke rekening bank di China, seperti dikutip dari The Guardian, Senin (8/1/2024).
Keluarga angkat Zhang di Riverdale awalnya tidak mengetahui kalau remaja berusia 17 tahun itu sempat hilang. Mereka mengaku masih melihat Zhang di rumah pada pagi hari sebelum ia hilang.
Menurut Kepolisian Riverdale beberapa siswa pertukaran pelajar di AS, terutama yang berasal dari China, sudah pernah menjadi korban penipuan online seperti penculikan siber.
Sejumlah pakar mengkhawatirkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang bisa meniru suara dan wajah korban bisa dimanfaatkan oleh penculik untuk meminta tebusan dari keluarga.
"Teknologi ini sudah mencapai titik di mana orang tua yang menyayangi anaknya yang benar-benar mengenal anaknya bisa dikelabui," kata pakar keamanan siber Joseph Steinberg.
Simak Video "Video: Polda Sulsel Pulangkan 37 Terduga Pelaku Penipuan Online"
(vmp/afr)