Jika media sosial punya dampak yang membuat Generasi Z menjadi resah akan masa depan maka kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi solusinya. Nantinya, AI juga memiliki kemungkinan untuk membantu Generasi Z dalam mengambil keputusan.
"Salah satu anxiety (keresahan) yang dimiliki Generasi Z ka soal masa depan, mungkin kita bisa tanya ke AI juga," ungkap Pengamat Media Sosial sekaligus Koordinator Bijak Bersosmed, Enda Nasution kepada detikINET, Senin (18/12/2023).
Menurut Enda, AI dapat membantu Generasi Z untuk melihat masa depan dan menentukan pilihan karier dan hidup Generasi Z di masa yang akan datang. Hal itu karena AI memiliki basis data langsung yang sangat luas, nantinya dari data tersebut AI akan memberikan rekomendasi terhadap Generasi Z.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fungsi AI ini nantinya akan membantu kita untuk melihat realita menjadi lebih jelas karena berbasiskan data real, kalau kita curhat sama temen kan basis data dia pengalaman pribadi dia aja, AI nanti punya basis data ke jutaan orang, sehingga nanti rekomendasi dan solusi yang akan dia berikan pada kita jauh lebih akurat," jelas Enda.
Ia mengibaratkan bahwa di masa yang datang ada aplikasi semacam Google Maps yang bernama Google Life. Dari aplikasi tersebut, Generasi Z bisa menanyakan segala hal tentang masa depan yang akan direspon dengan seuah rekomendasi berbasis data oleh AI.
"Bayangkan nanti setiap keputusan hidup kita, saya mau sekolah dimana, saya mau kerja apa, saya mau menikah sekarang atau nanti, saya mau menikah dengan siapa, bayangkan ada sebuah aplikasi seperti Google Maps yang namanya Google Life, kita bisa tanya ke dia dan dia akan memberikan rekomendasi berdasarkan jutaan data dan dia mengenal kita juga, karena dia sudah kenal dengan kita maka dia akan memberikan solusi berbasis data jutaan orang dan data kita untuk membantu mengambil keputusan dalam hidup," tambah Enda.
Menurut Enda, AI memiliki kelebihan dalam memberi rekomendasi karena AI berbeda dengan manusia yang memberi rekomendasi berdasarkan pengalaman sedangkan AI memberi rekomendasi berdasarkan data pengalaman jutaan orang.
"Harusnya ke depan akan lebih terbantu lagi dengan AI karena berdasarkan jutaan poin dari realita," pungkas Enda.
*Artikel ini ditulis olehArgyaD. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(fyk/afr)