Masifnya serangan milisi Houthi di Yaman kepada kapal-kapal dagang yang memiliki kaitan dengan Israel di Laut Merah mendapat respon Inggris. Kali ini Angkatan Laut Kerajaan mengirim kapal perusak kelas Daring Type 45 masuk ke wilayah perairan Teluk di Timur Tengah. Kapal ini termasuk kapal perang milik Inggris yang tercanggih.
Menurut Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, langkah ini dilakukan untuk menunjukkan pentingnya Timur Tengah bagi stabilitas global. Hal ini juga merupakan respon atas langkah milisi Houthi yang menyita kapal dagang MV Galaxy Leader yang berbasis di Inggris, karena memiliki keterkaitan dengan Israel.
"Dari upaya bersama untuk mencegah eskalasi, setelah timbulnya konflik baru di Israel dan Gaza, dan untuk sekarang penyitaan MV Galaxy Leader yang melanggar hukum dan kurang ajar oleh Houthi di Laut Merah, Inggris akan hadir di wilayah tersebut, untuk menjaga Inggris dan kepentingan kita aman dari dunia yang lebih bergejolak dan diperebutkan," jelas Shapps.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, kapal yang dikirim Angkatan Laut Kerajaan ke Laut Merah adalah HMS Diamond yang merupakan kapal perusak kelas Daring Type 45. Pengiriman ini menyusul kapal fregat kelas Duke Type 23 HMS Lancaster yang sudah berada lebih dulu di sana.
Mengenal Kapal Perusak Kelas Daring Type 45
Di dalam lini armada Angkatan Laut Kerajaan, kelas Daring Type 45 merupakan kapal perusak yang didesain khusus dengan spesifikasi pertempuran anti-udara. Dalam laman resmi Angkatan Laut Kerajaan, kapal ini juga memiliki peran untuk pemberantasan bajak laut dan misi kemanusiaan.
Sebagai kapal perusak, kelas Daring Type 45 memiliki panjang 152 meter dengan tonase 7.350 ton. Kapal ini juga dapat melaju dengan kecepatan maksimal 30 knot di laut lepas dan berlayar sejauh 12.964 km dalam sekali pengisian bahan bakar.
![]() |
Menyandang peran sebagai kapal perusak anti-udara, kelas Daring Type 45 memiliki kemampuan mumpuni untuk melawan target udara berupa pesawat, drone maupun misil. Dengan penempatan sistem peluncuran rudal vertikal (VLS) di geladak depan, kapal ini membawa misil anti-udara Sea Viper yang dibekali dengan Principle Anti-Air Missile System (PAAMS). Rudal ini dapat mengenai target berjarak lebih dari 110 km.
PAAMS merupakan sistem yang dirancang untuk melacak, menargetkan, dan menghancurkan berbagai ancaman udara tingkat tinggi. Dengan sistem ini, kelas Daring Type 45 dapat meluncurkan delapan rudal anti-udara Sea Viper dalam waktu di bawah 10 detik.
Selain itu, kapal ini juga dilengkapi meriam 4,5 inch BAE System Mark 8 Mod.1 untuk memberi bantuan tembakan saat pendaratan ataupun menembak target berupa kapal. Kapal ini juga memiliki lapisan pertahanan udara kedua dengan dua meriam otomatis Mk.15 Phalanx yang juga digunakan di kapal perusak Aegis Angkatan Laut AS.
Kapal ini juga memiliki kesan futuristik dengan desain yang terkesan 'bersih' karena penempatan peralatan tambahan seperti Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB) dan modul keselamatan di balik panel.
Sistem teknologi canggih lainnya di kapal ini adalah sistem komunikasi terpadu FICS45. Sistem komunikasi tersebut juga terhubung pada data sistem Meteorologi dan Oseanografi milik Angkatan Laut Kerajaan.
Dilengkapi dengan dek terbang, kapal Type 45 juga memiliki spesifikasi anti-kapal selam dengan bantuan helikopter Merlin yang dapat meluncurkan sonar tambahan untuk mendeteksi kapal selam. Helikopter ini tergolong helikopter kelas berat yang juga dapat dioperasikan untuk misiSearch and Rescue(SAR).
Saat ini Angkatan Laut Kerajaan mengoperasikan enam kapal di kelas itu, yaitu HMS Daring, HMS Dauntless, HMS Diamond, HMS Dragon, HMS Defender dan HMS Duncan.
(fyk/fyk)