Sebuah studi global yang diterbitkan oleh Oxford Internet Oxford Internet Institute pada Selasa (28/11), mematahkan pernyataan yang mengatakan bahwa penggunaan internet, termasuk penggunaan aplikasi media sosial dan smartphone, dapat membahayakan kesehatan mental pengguna.
Studi berjudul "Kesejahteraan Global dan Kesehatan Mental di Era Internet" dilakukan oleh Andrew Przybylski, profesor perilaku manusia dan teknologi di OII, dan Matti Vuorre, rekan peneliti di OII untuk menganalisis apakah penggunaan internet terkait dengan perubahan kesejahteraan mental masyarakat.
Dalam penelitian tersebut, Przybylski dan Vuorre meneliti data dari sebanyak 2,4 juta orang dengan rentang usia antara 15 hingga 89 tahun di 168 negara terkait kondisi psikologis mereka antara tahun 2005 dan 2022.
Namun, mereka menemukan bahwa hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan internet dikaitkan dengan dampak negatif terhadap kesehatan mental.
"Kami mencari dengan sangat keras untuk menemukan 'senjata' yang menghubungkan teknologi dan kesejahteraan dan kami tidak menemukannya," kata Przybylski dalam rilisnya sebagaimana dilansir detikINET dari Telegraph.
Para peneliti juga menganalisis data tentang tingkat gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan melukai diri sendiri di 200 negara dari tahun 2000 hingga 2019 dibandingkan dengan tingkat adopsi internet selama periode tersebut.
"Hasil penelitian kami tidak memberikan bukti yang mendukung pandangan bahwa Internet dan teknologi yang dimungkinkan olehnya, seperti ponsel pintar dengan akses Internet, secara aktif mempromosikan atau merusak kesejahteraan atau kesehatan mental secara global," kata para peneliti dalam studi tersebut.
"Kami dengan cermat menguji apakah ada sesuatu yang khusus dalam hal usia atau jenis kelamin, tetapi tidak ada bukti yang mendukung gagasan populer bahwa kelompok-kelompok tertentu lebih berisiko," jelas Przybylski.
Mereka menyebutkan dalam penelitian tersebut bahwa perusahaan teknologi besar perlu lebih transparan tentang data yang mereka kumpulkan untuk melakukan penyelidikan yang lebih menyeluruh.
"Penelitian mengenai dampak teknologi internet terhenti karena data yang paling dibutuhkan dikumpulkan dan disimpan secara tertutup oleh perusahaan teknologi dan platform online. Sangat penting untuk mempelajari, secara lebih rinci dan dengan transparansi yang lebih besar dari semua pemangku kepentingan, data mengenai adopsi dan keterlibatan individu dengan teknologi berbasis Internet,"
Terlepas dari temuan-temuan ini, perusahaan-perusahaan media sosial telah dikecam dalam beberapa tahun terakhir karena berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental anak muda.
"32% remaja perempuan mengatakan bahwa ketika mereka merasa tidak percaya diri dengan tubuh mereka, Instagram membuat mereka merasa lebih buruk," demikian terungkap dokumen internal Facebook, menurut Wall Street Journal pada tahun 2021.
"Perbandingan di Instagram dapat mengubah cara perempuan muda memandang dan mendeskripsikan diri mereka sendiri," lanjutnya.
Simak Video "Tips Cari Hiburan Tanpa Medsos di Jaman Sekarang"
(jsn/jsn)