Jepang menangguhkan penerbangan pesawat Osprey miliknya, sehari setelah pesawat Osprey Angkatan Udara AS jatuh ke laut saat misi pelatihan di negara itu. Akan tetapi Amerika Serikat tetap mengoperasikan pesawat canggih namun dinilai rentan celaka itu, meski Jepang meminta mengandangkannya.
Tokyo minta militer AS melarang terbang semua pesawat Osprey yang beroperasi di Jepang kecuali yang bergabung dalam operasi pencarian di lokasi kecelakaan. Setidaknya satu dari delapan awak Osprey tewas dalam insiden itu.
Namun Pentagon menyatakan pesawat Osprey miliknya terus beroperasi di luar Jepang. Wakil sekretaris pers AS, Sabrina Singh, mengaku tidak mengetahui adanya permintaan resmi dari Jepang untuk membekukan penerbangan Osprey.
Pejabat senior Kemenhan Jepang, Taro Yamato, mengatakan pada sidang parlemen bahwa Jepang telah menangguhkan penerbangan Osprey sampai rincian kecelakaan dan keselamatan dapat dikonfirmasi. Penyebab kecelakaan pada hari Rabu itu belum diketahui.
Osprey buatan AS adalah pesawat hibrida yang lepas landas dan mendarat seperti helikopter namun dapat memutar baling-balingnya ke depan dan melaju lebih cepat, seperti pesawat terbang.
"Terjadinya kecelakaan seperti itu menimbulkan kecemasan besar bagi masyarakat di wilayah tersebut dan kami meminta pihak AS agar melakukan penerbangan Osprey di Jepang setelah penerbangan tersebut dipastikan aman," kata Menteri Pertahanan Minoru Kihara dalam sidang parlemen, dikutip detikINET dari Reuters.
Pihak AS pun diharapkan memahami pesan tersebut. Tetapi televisi nasional NHK mengatakan sejumlah pesawat Osprey tetap saja terbang masuk dan keluar dari pangkalan udara AS di Okinawa. Satu unitnya bergabung dalam operasi penyelamatan di lepas pantai selatan Jepang, kata para pejabat pertahanan.
Penjaga pantai, serta pasukan Jepang, melakukan pencarian sepanjang malam, dan pada hari Kamis penjaga pantai mulai menggunakan sonar untuk mencari pesawat yang rusak di bawah air, yang mungkin tenggelam ke dasar laut, pada kedalaman sekitar 30 meter (100). kaki).
Di Okinawa, tempat sekitar setengah dari 50.000 tentara Amerika bermarkas, Gubernur Denny Tamaki mengatakan dia akan meminta militer AS untuk menangguhkan semua penerbangan Osprey di Jepang. Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa bertemu dengan Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel di kementeriannya, meminta Amerika Serikat "untuk segera memberikan informasi kepada pihak Jepang."
Osprey terhitung sering kecelakaan dan menimbulkan cukup banyak korban meninggal dunia. Agustus silam, pesawat Osprey AS jatuh di lepas pantai Australia utara saat mengangkut pasukan saat latihan militer rutin, menewaskan tiga Marinir AS.
Kecelakaan lainnya terjadi di laut lepas pulau Okinawa di selatan Jepang di bulan Desember 2016, yang menyebabkan pesawat tersebut dilarang terbang sementara oleh militer AS.
Simak Video "Video: Kutub Utara Bumi Ternyata Perlahan Bergeser, Kok Bisa?"
(fyk/fyk)