Festival Pustaka Sastra Tokopedia Bantu Perkuat Perlindungan HKI Penulis
Hide Ads

Festival Pustaka Sastra Tokopedia Bantu Perkuat Perlindungan HKI Penulis

Erika Dyah - detikInet
Kamis, 26 Okt 2023 15:59 WIB
Festival Pustaka Sastra Tokopedia Bantu Perkuat Perlindungan HKI Penulis
Foto: Dok. Tokopedia
Jakarta -

Tokopedia mendorong penguatan perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI). Salah satunya melalui Festival Pustaka Sastra yang bekerja sama dengan pemerintah, penulis, penerbit dan asosiasi.

Vice President of Physical Goods Tokopedia David Kartono mengungkapkan Festival Pustaka Sastra bertujuan memperkuat perlindungan HKI penulis dan hak cipta buku. Sekaligus memberantas buku bajakan di Indonesia, khususnya di platform Tokopedia.

"Festival Pustaka Sastra terdiri dari berbagai program, mulai dari penghapusan buku bajakan di Tokopedia, pembuatan halaman khusus Festival Pustaka Sastra, hingga halaman khusus bagi masing-masing penulis Tanah Air. Inisiatif ini juga diharapkan dapat lebih memudahkan masyarakat mengakses buku asli," kata David dalam keterangan tertulis, Kamis (26/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

David menjelaskan digitalisasi membantu pemerataan akses sumber bacaan dan meningkatkan literasi masyarakat Indonesia. Namun di sisi lain, Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) menyebut digitalisasi turut memperbesar peluang penjualan buku bajakan.

Survei Ikapi pada tahun 2021 menunjukkan sekitar 75% penerbit menemukan buku terbitan mereka dibajak dan dijual di marketplace. Kerugian pembajakan buku ini ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, melalui Inisiatif Festival Pustaka Sastra, Tokopedia menyediakan berbagai program. Salah satunya pembuatan halaman khusus Festival Pustaka Sastra yang menyajikan hasil kurasi produk buku asli dari para penulis Tanah Air.

"Tokopedia juga menghadirkan halaman khusus bagi masing-masing penulis agar mempermudah pembeli mendapatkan buku asli dari penulis-penulis favorit mereka," jelas David.

Adapun satu penulis Indonesia yang berkolaborasi dengan Tokopedia untuk menghadirkan halaman khusus penulis adalah Dee Lestari dan Adhitya Mulya. Ada juga halaman khusus penulis Indonesia lainnya, seperti Leila S. Chudori, Ika Natassa, dan masih banyak lagi.

David mengatakan pihaknya turut membuka kesempatan bagi penulis maupun pelaku usaha laonnya yang menjual buku asli untuk menghubungi tim Tokopedia melalui email books-category@tokopedia.com. Dengan demikian, produknya dapat dikurasi serta dimuat ke halaman khusus Festival Pustaka Sastra di Tokopedia.

Upaya Tokopedia Lindungi HKI di Semester I 2023

David menambahkan pihaknya tak hanya menghadirkan Festival Pustaka Sastra, tapi juga melakukan sederet upaya perlindungan HKI. Upaya-upaya ini mencatatkan sejumlah pencapaian bagi Tokopedia dalam perlindungan kekayaan intelektual sepanjang semester I 2023, antara lain:

1. Tim Khusus Pemantauan Kekayaan Intelektual (KI) - Tokopedia memiliki tim khusus yang setiap hari berperan melakukan pemantauan terhadap pelanggaran KI, mulai dari peninjauan produk, korespondensi dengan pemilik merek, serta menghapus produk yang melanggar KI.

"Lebih dari 80 juta produk yang melanggar KI dan/atau Syarat dan Ketentuan Tokopedia telah dihapus," ungkap David.

2. Otomatisasi dan Teknologi Cegah Pelanggaran KI: Tokopedia memanfaatkan teknologi untuk mencegah peredaran produk melanggar KI, seperti sistem pendeteksi untuk mengecek atribut produk, sistem deteksi gambar, dan machine learning untuk mendeteksi pola produk palsu.

3. Portal Pelaporan KI Tokopedia: Tokopedia menyediakan kanal bagi pemilik merek atau pemegang KI untuk melaporkan pelanggaran KI.

"Tokopedia telah membantu lebih dari 2.000 pemegang HKI melawan pelanggaran HKI. Tingkat keberhasilan penyelesaian laporan KI melalui Portal Pelaporan KI Tokopedia pun mencapai 99%," kata David.

4. Tokopedia Brand Alliance Program - Tokopedia berkolaborasi dengan pemegang HKI memperkuat perlindungan HKI sekaligus memerangi peredaran barang palsu di Tokopedia.

"Pemegang HKI bisa mendapatkan sederet manfaat lewat program ini, misalnya dapat meninjau laporan pemalsuan produk secara langsung di dashboard khusus, jangka waktu proses penghapusan produk palsu lebih cepat, mengakses fitur khusus untuk menganalisis laporan dan terlibat dalam diskusi HKI yang konstruktif," jelas David.

5. Penalti Pelanggar HKI: Penjual yang terbukti melakukan pelanggaran atau pelanggaran berulang terkait HKI dapat dikenakan penalti dan pengurangan skor performa toko, yang dalam jumlah tertentu dapat membuat penjual dilarang mengunggah produk hingga toko ditutup permanen.

"Lebih dari 43 ribu penjual yang melanggar KI berhasil dimoderasi atau dilarang beroperasi," jelas David.

6. Pencegahan Pelanggaran Berulang: Tokopedia mencegah penjual yang sebelumnya terbukti melanggar KI untuk membuat akun kembali. Dalam memitigasi pelanggaran berulang, Tokopedia memanfaatkan Grafik Hubungan Pengguna.

Grafik ini dapat mencegah penjual yang sebelumnya telah melakukan pelanggaran HKI dan dinonaktifkan Tokopedia untuk membuat akun baru. Selain itu, Tokopedia juga telah memperketat sistem dan kebijakan pelanggaran HKI, yang memungkinkan proses penonaktifan produk maupun toko-yang melakukan pelanggaran HKI-berlangsung secara lebih cepat.

7. Edukasi KI untuk Penjual: Tokopedia melakukan edukasi mengenai KI kepada penjual, mulai dari lewat e-mail, notifikasi, dashboard penjual, platform perlindungan KI Tokopedia, artikel hingga video di Pusat Edukasi Seller dan berbagai media lain. Tokopedia juga telah bekerja sama dengan KemenkumHAM RI untuk mengadakan kegiatan edukasi HKI kepada UMKM di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali.

David menerangkan adanya berbagai upaya edukasi KI membuat 80% penjual yang sebelumnya terkena sanksi atas pelanggaran KI mengubah perilakunya dan berhenti melakukan pelanggaran.

"Berkat beragam upaya proaktif yang dilakukan Tokopedia, terdapat penurunan jumlah laporan pelanggaran HKI lebih dari 50%. Hal ini menjadi sinyal positif keberhasilan Tokopedia bersama para mitra strategis dalam memerangi pelanggaran HKI di Indonesia, khususnya di dalam platform Tokopedia," tambahnya.

Apresiasi untuk Festival Pusataka Sastra dari Berbagai Pihak

Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Anggoro Dasananto mengapresiasi upaya Tokopedia dalam memerangi pembajakan buku. Menurutnya, digitalisasi memang mempermudah distribusi buku. Namun perlu juga adanya perlindungan atas kekayaan intelektual para penulis serta hak cipta buku-buku tersebut.

"Perang melawan buku bajakan adalah tanggung jawab bersama, maka kami sangat mengapresiasi Tokopedia yang telah meluncurkan Festival Pustaka Sastra," tutur Anggoro.

"Inisiatif ini merupakan wujud nyata dari komitmen Tokopedia dalam melakukan pemberantasan buku bajakan. Semoga Tokopedia bisa terus menjadi contoh platform digital Indonesia yang menyediakan produk berbasis kekayaan intelektual," imbuhnya.

Sementara itu, penulis Dee Lestari menjelaskan pembajakan buku kini tak hanya terjadi dalam bentuk fisik, namun juga digital. Termasuk buku bajakan di online platform.

"Ini sangat merugikan dan dapat mencederai para penulis dan pelaku industri ini. Maka kami-para penulis-sangat mengapresiasi keberadaan Festival Pustaka Sastra Tokopedia," ujar Dee.

Senada, penulis Adhitya Mulya mengatakan pembajakan buku adalah perang bersama.

"Kami sebagai penulis sangat mengapresiasi Tokopedia yang sudah menghadirkan solusi nyata bagi para penulis di Indonesia untuk memerangi buku bajakan dan meningkatkan rasa #BanggaBacaBukuAsli," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(akd/akd)