Surat kabar berbahasa Ibrani, Ha'arets, melaporkan keunggulan drone gerakan Hamas selama operasi badai Al-Aqsa. Mereka menilai drone efektif menghadapi sistem pertahanan Israel yang berharga jutaan dolar.
"Drone kecil dan murah itu diproduksi di dalam negeri dan berhasil menargetkan dan melumpuhkan sistem pertahanan canggih Israel yang bernilai ratusan ribu atau bahkan jutaan dolar," tulis Haaretz, seperti dilansir dari Parastoday.
"Hamas yang berada di balik pagar perbatasan bisa mengalahkan teknologi Israel yang canggih. Keberhasilan utama Hamas adalah penggunaan drone untuk menargetkan dan menghancurkan tank Merkava 4, yang dianggap sebagai salah satu tank tercanggih di dunia," tegas media Israel itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haaretz mengungkapkan bahwa sistem pertahanan Israel dirancang untuk menargetkan rudal anti-lapis baja, bukan serangan drone.
Sebelumnya, Hizbullah Lebanon juga telah menerbangkan beberapa drone ke Israel untuk mengumpulkan informasi, namun bila diperlukan, drone tersebut juga dapat digunakan untuk tujuan ofensif.
Untuk diketahui Batalion Ezzeddin al-Qassam beberapa hari lalu mengumumkan bahwa mereka menargetkan posisi musuh menggunakan 35 drone bunuh diri jenis al-Zawari selama operasi badai Al-Aqsa.
Drone Al-Zawari memiliki bentuk seperti sayap delta dengan baling-baling di bagian belakang. Drone ini dilengkapi dengan kamera dan sistem navigasi GPS, serta dapat membawa hingga 5 kg bahan peledak.
Drone ini dapat terbang dengan kecepatan maksimal 150 km/jam dan jangkauan 100 km. Al-Zawari mampu berkeliaran di atas arena operasional, mencari dan melacak musuh, memilih waktu, arah, dan sudut serangan yang tepat.
Hamas mulai menggunakan drone Al-Zawari pada tahun 2021, ketika mereka meluncurkan beberapa drone ke arah Israel selama konflik di Gaza. Pada tahun 2023, Hamas meningkatkan penggunaan drone Al-Zawari sebagai bagian dari Operasi Badai Al-Aqsa, yang merupakan serangan terkoordinasi dari darat, laut, dan udara terhadap Israel.
Hamas mengklaim berhasil menembakkan lebih dari 50 drone Al-Zawari ke wilayah Israel, dan menargetkan pangkalan militer, bandara, dan fasilitas nuklir.
(afr/afr)