Iron Dome, Pertahanan Canggih Israel yang Sukses Diakali Hamas
Hide Ads

Iron Dome, Pertahanan Canggih Israel yang Sukses Diakali Hamas

Tim - detikInet
Senin, 09 Okt 2023 12:00 WIB
A battery of Israels Iron Dome, designed to intercept and destroy incoming short-range rockets and artillery shells, is pictured in the Israeli-annexed Golan Heights near the border with Syria, on November 18, 2020. - Israeli warplanes struck Syria Wednesday, hitting Iranian targets and killing 10 Syrian and foreign fighters in what the Israeli army called a retaliatory attack after explosive devices were found near one of its bases on the occupied Golan Heights. (Photo by JALAA MAREY / AFP)
Sistem pertahanan Israel Iron Dome. Foto: AFP/JALAA MAREY
Jakarta -

Iron Dome kewalahan dihujani ribuan rudal Hamas yang ditembakkan dari Jalur Gaza, membuat sebagian rudal itu lolos menghujam Israel. Sebenarnya, seperti apa kemampuan Iron Dome?

Iron Dome adalah sistem pertahanan Israel yang dikembangkan oleh perusahaan Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries. Sering disebut kubah pelindung Israel, Iron Dome dirancang untuk menghadang serangan roket di udara sehingga tidak sampai mengenai sasaran.

Rudal Iron Dome bisa menghancurkan roket musuh dari jarak 4 sampai 70 kilometer sebelum mengenai sasaran. Sistem ini dipandang penting karena wilayah Israel sering dihujani roket dari Palestina ataupun Lebanon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iron Dome telah dioperasikan sejak tahun 2011. Media Jerusalem Post menyatakan sistem Iron Dome mampu melumpuhkan sampai 90% dari seluruh roket yang ditujukan ke wilayah padat penduduk Israel.

"Sedikitnya korban di Israel akibat serangan roket menunjukkan bahwa Iron Dome adalah pelindung misil paling efektif dan paling teruji di dunia," sebut Mark Thompson, wartawan dan pengamat teknologi militer.

ADVERTISEMENT

Iron Dome dapat beroperasi siang dan malam, dalam kondisi cuaca buruk dan bisa mengantisipasi beberapa ancaman sekaligus dalam waktu bersamaan.

Ketika Iron Dome diluncurkan di 2011, sistem tersebut memang dianggap paling canggih, tapi saat ini sudah ada pesaingnya. Amerika Serikat misalnya memiliki sistem THAAD (terminal high-altitude area defence) dan Patriot yang lebih besar.

Namun tetap Iron Dome dipandang mumpuni dan menjadi sistem pertahanan rudal yang paling banyak digunakan dan paling banyak diuji dalam pertempuran. Akan tetapi tetap saja ada kelemahannya dan kadang juga terjadi kesalahan teknis.

Serangan rudal Hamas membuktikan Iron Dome bisa diterobos. Dikutip detikINET dari Wion, Iron Dome kewalahan menghadapi rentetan serangan ribuan roket Hamas dalam waktu singkat, kabarnya hanya sekitar 20 menit. Jadi, Iron Dome dibanjiri tembakan rudal secara berentetan.

Meskipun banyak rudal berhasil dihancurkan, beberapa di antaranya berhasil menghantam wilayah Israel. Hamas mengklaim rudal yang ditembakkan sebanyak 5.000 unit, sementara Israel menyebutnya 3.000 unit.

"Seluruh sistemnya gagal. Ini bukan hanya tentang satu komponen. Ini adalah kegagalan semua arsitektur pertahanan mereka yang terbukti gagal menyediakan perlindungan yang diperlukan oleh warga sipil Israel," cetus mantan juru bicara Israel Defense Forces, Jonathan Conricus.




(fyk/fyk)