Kesadaran tentang perlindungan data pribadi oleh masyarakat sudah mulai tumbuh seiring banyaknya kejadian kebocoran data. Baik data yang diberikan secara sukarela seperti untuk keperluan kependudukan dan perbankan sampai data yang diretas secara sengaja oleh oknum tak bertanggung jawab.
Dari hasil Vox Pop detikINET kepada beberapa masyarakat Jakarta dari berbagai kalangan baru-baru ini, terlihat bahwa kesadaran tentang pentingnya perlindungan data pribadi sudah mulai tumbuh dalam masyarakat.
Meidy, seorang pemilik kafe di kawasan M Bloc, Jakarta Selatan berpendapat bahwa perlindungan data pribadi saat ini harus menjadi suatu hal yang diperhatikan oleh masyarakat. Apalagi di tengah perkembangan Artificial Intelligence yang dapat memudahkan proses manipulasi data.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlindungan data pribadi sangat penting, kenapa? karena ya resiko utamanya data pribadi sangat mungkin untuk disalahgunakan oleh orang. Apalagi dengan keberadaan AI," ujar Meidy saat diwawancarai di kafe miliknya.
Selain itu, ia juga mengeluhkan banyaknya telpon spam dari pihak yang tidak ia kenal. Menurutnya, hal ini membuatnya sangat risih bahkan menjadi hal yang menakutkan jika telepon spam tersebut bertujuan untuk tindak penipuan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
"Telepon spam sering, kadang menawarkan hadiah, atau bahkan yang lebih parah tentang kondisi kerabat yang dikabarkan kecelakaan atau sakit lalu diminta transfer. Ini kan menjadi momok bagi kita, apalagi kalau kita nggak aware dengan perlindungan data," keluhnya.
Kesadaran akan pentingnya data pribadi juga sangat disadari oleh kalangan muda. Khususnya para pekerja sampai mahasiswa yang akan terjun ke dunia industri. Banyak di antara mereka yang sudah berhati-hati dalam memberikan data pribadi mereka, termasuk untuk urusan pekerjaan.
"Data pribadi itu penting banget si, karena itu nggak bisa diketahui umum, takutnya disalahgunakan oleh orang tidak bertanggung jawab," ujar Anin, salah seorang mahasiswi yang juga pekerja lepas di salah satu restoran di Jakarta.
Hal serupa juga disadari oleh Racel, seorang mahasiswa komunikasi di salah satu perguruan tinggi di Jakarta yang berpendapat bahwa seharusnya masyarakat mulai sadar akan pentingnya perlindungan data pribadi.
Kesadaran ini dapat dimulai dengan berhati-hati dalam memberikan data pribadi terutama untuk alasan pendataan dalam pekerjaan, acara maupun urusan lainnya.
"Aku pernah di spam di WhatsApp, telpon juga, aku blok tapi muncul lagi dan lagi. Makannya perlindungan data penting sih, kita harus pinter-pinter milih atau kita bisa layering data pribadi," ungkap Racel.
Halaman selanjutnya, perlindungan data pribadi masih kurang>>>