Ditulis oleh penulis biografi kenamaan Walter Issacson, biografi baru Elon Musk diterbitkan belum lama ini dan langsung laris manis.
Berbagai hal yang sebelumnya belum pernah terungkap, terkuak di buku itu. Berikut 5 di antaranya, seperti dikutip detikINET dari The Verge:
Relasi buruk Elon Musk dengan ayahnya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musk lahir dan besar di Afrika Selatan. Hubungannya dengan sang ayah, Errol, tak bagus. Isaacson menulis Errol mengganggu hidup Elon. Saudara Musk, Kimbal, mengatakan kenangan terburuk dalam hidupnya adalah menyaksikan Errol mencaci maki Musk saat dia dirawat di rumah sakit setelah berkelahi di sekolah
Padahal saat itu lukanya cukup parah. Buku tersebut mengatakan bahwa Musk masih menjalani operasi untuk cederanya sampai beberapa dekade kemudian.
Musk dan Kimbal sama-sama tak akur dengan ayah mereka. Diwawancarai Isaacson, Errol mengakui bahwa dia mendorong ketangguhan fisik dan emosional pada putra-putranya.
Penyanyi Grimes, mantan Musk dan ibu dari tiga anaknya, mengatakan bahwa PTSD sejak masa kanak-kanak Musk membentuk karakternya. "Saya hanya berpikir dia tidak tahu bagaimana menikmati kesuksesan," cetus Grimes.
Hubungan cinta brutal dengan Amber Heard
Walter mengungkap hubungan cinta yang paling membuat Elon Musk terluka adalah dengan aktris Amber Heard, bahkan lebih dari hubungan buruk Musk dengan ayahnya. Amber adalah mantan istri Johnny Depp yang kini tenggelam setelah kalah di pengadilan dalam kasus KDRT.
"Badai dan kekacauan yang diceritakan oleh kedua belah pihak kepada saya, ini bukan masalah perselisihan, itu adalah bagian dari daya tarik," kata Walter dalam podcast On With Kara Swisher
"Amber dan Musk akan begadang sepanjang malam untuk bertengkar, dan kemudian dia takkan bisa bangun sampai sore hari," tulis Walter. Dalam biografi itu, Heard mengatakan dia sangat mencintai Musk tapi dia bilang, "Elon menyukai api dan terkadang api itu membakarnya."
Saat Walter minta Musk menjelaskan kisah cintanya yang penuh gejolak, dia menjawab, "Saya seringkali bodoh, tetapi terutama karena cinta." Elon juga mengatakan kepada Isaacson bahwa hubungan yang dia jalani dengan Amber adalah "brutal".
Musk cemas terhadap turunnya populasi manusia
Elon Musk beberapa kali mengutarakan kecemasan mengenai turunnya populasi manusia, termasuk dalam biografinya. Salah satu alasan Musk mendirikan perusahaan kecerdasan buatan baru, xAI, adalah untuk mengatasi ancaman penurunan populasi.
Dalam percakapan dengan Isaacson, nakhoda SpaceX itu mengatakan bahwa kecerdasan manusia berada dalam bahaya jika dikalahkan oleh kecerdasan digital.
"Jumlah kecerdasan manusia, katanya, turun karena masyarakat tak punya cukup anak. Sementara itu, jumlah kecerdasan komputer meningkat secara eksponensial, seperti hukum Moore. Pada titik tertentu, kekuatan otak biologis akan kalah dengan kekuatan otak digital," sebut Isaacson.
Obrolan dilakukan di rumah Shivon Zilis di Austin. Zilis, eksekutif Neuralink, adalah ibu dari dua anaknya. Zilis mengatakan setuju memiliki anak dengan Musk melalui IVF setelah mendengar argumennya bahwa memiliki anak sebagai semacam kewajiban sosial. "Dia sangat ingin orang pintar punya anak, jadi dia mendorong saya melakukannya," kata Zilis.
Halaman selanjutnya, peran rumit Musk dalam perang Rusia-Ukraina>>>
Peran rumit Musk dalam perang Rusia-Ukraina
Bisnis satelit internet Musk, Starlink, berperan penting bagi Ukraina melawan invasi Rusia. Ketika serangan siber Rusia melumpuhkan jaringan komunikasi satelit Ukraina satu jam sebelum invasi, Musk beraksi memberi akses Starlink menyusul permohonan bantuan dari pejabat Ukraina.
Tapi kemudian, buku tersebut menyebut Musk menyuruh engineer-nya mematikan Starlink yang akan memfasilitasi serangan drone Ukraina terhadap angkatan laut Rusia di pangkalan Sevastopol di Krimea. Ketika hal ini terungkap, pejabat Ukraina marah karena gagalnya serangan membuat Rusia berhasil menyerbu kota Ukraina dan menimbulkan korban sipil.
Namun, Isaacson kemudian mengklarifikasi tulisan itu setelah Musk berkicau di Twitter untuk menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada jaringan Starlink di area tersebut dan dia menolak permintaan Ukraina untuk mengaktifkannya.
"Jika saya menyetujui permintaan mereka, maka SpaceX akan secara eksplisit terlibat dalam tindakan besar perang dan eskalasi konflik," sebut Musk.
Musk pecat para petinggi Twitter
Musk langsung memecat tim eksekutif Twitter segera setelah dia menyelesaikan pengambilalihan Twitter pada Oktober tahun 2022 lalu.
Ketika Musk membeli sebagian besar saham Twitter beberapa bulan sebelumnya, dia setuju bertemu dengan CEO Parag Agrawal. Setelah pertemuan tersebut, Musk berkata: "Yang dibutuhkan Twitter adalah naga yang bernapas api dan Parag bukan itu."
Mereka segera berselisih dan pada akhirnya, Parag serta beberapa petinggi Twitter diberhentikan. Selain Parag, korban pemecatan lainnya adalah Chief Financial Officer Ned Segal, dan pengacara top untuk Twitter, Vijaya Gadde, diberhentikan. General Counsel Twitter, Sean Edgett, juga dipecat.
Parag dan Elon memang sering berdebat sejak awal Elon berniat membeli Twitter, misalnya mengenai jumlah akun bot sampai moderasi konten. Mungkin Elon Musk sudah merasa tidak cocok dan langsung memecatnya tanpa pikir panjang usai mengakuisisi Twitter.