Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menandatangani nota kesepahaman tentang akuisisi 24 jet tempur F-15EX dari Boeing, pada Selasa (22/08).
Langkah ini merupakan tanda keseriusan Indonesia dalam rencana akuisisi 24 jet tempur F-15 EX guna memenuhi Minimum Essential Forces (MEF).
"Penandatanganan MoU komitmen pembelian 24 Unit Pesawat Tempur F-15EX," tulis Menhan Prabowo dalam sebuah unggahan di akun Instagramnya @prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana pembelian F-15EX ini merupakan kelanjutan atas disetujuinya potensi penjualan F-15EX ke Indonesia oleh Departemen Luar Negeri AS.
Setelah itu, pada momen pertemuan Prabowo dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd J. Austin di Jakarta pada November 2022 lalu, ia memastikan rencana akuisisi F-15EX dari Amerika sedang dalam tahap lanjut dan didukung oleh AS.
"Kami tentu mendukung upaya Menhan Prabowo untuk terus memodernisasi sistem dan kemampuan pertahanan mereka dan kami ingin terus membantu dengan cara apapun yang kami bisa," ungkap Austin saat itu.
Kontrak yang ada dalam pembelian ini pun merupakan kontrak antara Pemerintah AS dengan Pemerintah Indonesia seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Pertahanan.
Didesain untuk Lengkapi F-35 Lightning II
F-15EX merupakan penerus dari seri F-15 sebelumnya yaitu F-15C. Kode yang dipakai oleh F-15EX masih sama dengan sebelumnya yaitu Eagle II. Di Amerika, pesawat ini dirancang untuk menjadi tulang punggung Angkatan Udara Amerika Serikat bersama dengan F-22 Raptor dan F-35 Lightning II.
Senjata yang dapat diangkut oleh F-15EX sendiri cukup banyak, hal ini karena F-15EX dipersiapkan untuk melengkapi F-35 yang kapasitas angkut senjatanya kecil, apalagi dalam mode siluman, F-35 hanya mengandalkan ruang rudal internal.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia juga sempat mengajukan rencana pembelian F-35 sebagai respon atas larangan pembelian SU-35 dari Rusia di bawah hukum CAATSA (Countering America's Adversaries Through Sanctions Act). Namun, Parlemen AS menawarkan F-15EX sebagai gantinya.
Kecanggihan Teknologi untuk Masa Depan
Sebagai pesawat tempur generasi 4,5, F-15EX dirancang dengan sistem avionik canggih yang dirancang untuk mendeteksi target dengan akurasi tinggi. Pesawat ini juga dilengkapi sistem pertahanan elektronik yang membuatnya mampu melaksanakan pertempuran elektronika.
Dari laman resmi Boeing, beban yang dapat diangkut F-15EX adalah 13,3 ton. Ini memungkinkan F-15EX mengintegrasikan berbagai senjata mulai dari rudal udara ke udara, rudal serang darat hingga bom pintar.
Pesawat ini memang memiliki spesifikasi multiperan sehingga dapat mengemban ragam misi seperti superioritas udara, serang darat sampai operasi maritim. Bahkan, di Amerika F15-EX sudah menerapkan sistem DevSecOps yang terkoneksi langsung dengan Pentagon.
*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rns/rns)