Mengapa Kapal Terbesar Icon of The Seas Bikin Netizen Merinding?
Hide Ads

Mengapa Kapal Terbesar Icon of The Seas Bikin Netizen Merinding?

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 17 Jul 2023 20:15 WIB
Icon of the Seas
Icon of The Seas yang akan jadi kapal pesiar terbesar. Foto: Royal Carribean
Jakarta -

Icon of The Seas menjadi pembicaraan hangat netizen karena akan menjadi kapal pesiar terbesar di dunia saat pelayaran perdanananya di 2024 nanti. Meski kapal ini langsung habis dipesan dalam penjualan tiket perdananya, sebagian netizen merasa ketakutan melihatnya.

Sorotan netizen adalah betapa besar kapal ini, dengan 20 dek dan ukuran 5 kali lipat Titanic. Kapal dari Royal Carribean International ini volume internalnya 250.800 gigaton, jauh di atas Titanic yang 46.328 gigaton. Titanic adalah kapal pesiar terbesar di eranya tahun 1912 sebelum karam menabrak gunung es.

"Kelihatannya kapal ini tidak menyenangkan. Semua atraksinya bisa dilakukan di daratan. Bagiku, poin pergi ke laut adalah tentang lautnya," tulis seorang netizen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pernah berlayar dengan 180 penumpang di Hindia Barat dan itu luar biasa. Pelayaran konvensional 500 penumpang di Mediterania timur pada tahun 2000 juga sangat menyenangkan. Kapal buruk 19 lantai ini... tidak," cetus yang lain.

Banyak pendapat senada seperti:

- Menyenangkan jika hanya dengan 30 atau 40 penumpang. Sedihnya, kapal semacam itu sudah tidak ada. Aku tak mau dibayar untuk naik kapal semacam ini, neraka di Bumi.
- Tak ada yang bisa memaksaku naik kapal horor ini.
- Melihat kapal pesiar ini membuatku cemas. Aku tak bisa membayangkan terjebak di sana di tengah lautan.
- Ya, aku takkan pernah membayar untuk naik kapal ini. Tapi sebagai seorang engineer, kapal buas ini menarik.
- Lebih banyak orang di kapal ini dibanding kota kecil tempatku tinggal. Ini seperti kapal untuk kambing, bukan kapal pesiar.
- Aku suka kapal pesiar, tapi kapal ini terlalu besar dan terlihat berbahaya.

Royal Carribean sendiri memang gemar membuat kapal pesiar raksasa. Sebelumnya, rekor kapal pesiar terbesar dunia jatuh pada Wonder of The Seas yang juga milik mereka.

Soal ketakutan netizen, Elisabeth Morray, Vice Presiden startup kesehatan mental Alma, menyebut kecemasan pada Icon of The Seas adalah wajar. "Sebagai manusia, kita memperhatikan keselamatan kita. Kita secara intuisi ingin bisa lolos jika ada ancaman dan terkesan ada banyak ancaman pada keselamatan yang dipicu gambar kapal ini," katanya.

Misalnya, apakah terlihat stabil di permukaan laut? Terlebih renderingnya terlihat seperti kue warna warni yang kurang meyakinkan. Plus, ada berbagai insiden kapal pesiar di masa lalu, dari wabah sampai kecelakaan mematikan. Tahun 2013, penumpang Carnival Triumph terdampar di laut selama lima hari tanpa toilet yang berfungsi setelah kebakaran mematikan daya kapal.

Lalu ada faktor kecilnya manusia, ukuran kapal ini membuat orang merasa lemah dan tidak berarti. "Bagaimana rasanya menjadi makhluk kecil di kapal terapung yang begitu besar?" cetus Morray. Mungkin juga bagi sebagian orang, ukuran raksasa Icon of The Seas memicu fobia tertentu.

Menurut Christopher Paul Jones, spesialis fobia terkemuka di London, orang mungkin memiliki fobia aktual yang dipicu gambar tersebut, yaitu megalofobia, ketakutan akan barang-barang besar seperti kapal pesiar besar atau gedung pencakar langit. Atau thalassophobia, ketakutan akan perairan yang dalam.

"Ketakutan terhadap benda besar sering kali berasal dari perasaan kewalahan atau lepas kendali sehubungan dengan luasnya benda tersebut," kata Jones.




(fyk/fay)