Pakar Ungkap Titik Lemah Titan yang Membuatnya Meledak
Hide Ads

Pakar Ungkap Titik Lemah Titan yang Membuatnya Meledak

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 03 Jul 2023 06:15 WIB
Debris from the Titan submersible, recovered from the ocean floor near the wreck of the Titanic, is unloaded from the ship Horizon Arctic at the Canadian Coast Guard pier in St. Johns, Newfoundland, Wednesday, June 28, 2023. (Paul Daly/The Canadian Press via AP)
Puing kapal selam Titan yang diambil dari dasar laut. Foto: AP/Paul Daly
Jakarta -

Sampai saat ini, otoritas masih mengumpulkan puing-puing kapal selam wisata Titanic yang diambil dari dasar laut. Puing itu kemudian akan dianalisis untuk menentukan penyebab ledakannya. Akan tetapi, sebagian pakar sudah menduga apa biang keladi bencana ini.

Titik lemah dari kapal selam Titan mungkin justru adalah desainnya yang dianggap inovatif. Desain kapal selam yang memanjang dikombinasikan tekanan berulang yang dihadapi lambung kapal selama bertahun-tahun kemungkinan menyebabkan ledakan yang terjadi pada hari Minggu, 18 Juni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Titan, seperti dikutip detikINET dari Asscoiated Press, dimiliki dan dioperasikan oleh OceanGate Expeditions, pertama kali membawa orang ke bangkai Titanic tahun 2021 dan sejak itu sudah melakukan penyelaman sekitar dua lusin ke sana.

Ia punya kabin berbentuk silinder yang terbuat dari serat karbon, berbeda dari kabin berwujud bola dan terbuat dari titanium, yang digunakan oleh kebanyakan kapal selam.

ADVERTISEMENT

Setiap kali kapal selam OceanGate Expeditions melakukan penyelaman, lambung setebal lima inch itu bisa mengalami retakan kecil yang dibiarkan saja sehingga berakibat fatal.

"Ini mungkin kecil (retakannta) dan tidak terdeteksi, tapi akan segera menjadi kritis dan menghasilkan pertumbuhan yang cepat dan tidak terkendali," ujar Jasper Graham-Jones, associate profesor teknik di University of Plymouth, Inggris.

OceanGate sebenarnya sudah lama diperingatkan bahwa kurangnya pengawasan pihak ketiga terhadap Titan selama pengembangan dapat menimbulkan masalah keselamatan yang sangat besar.

The Marine Technology Society, organisasi insinyur kelautan, teknolog, pembuat kebijakan, dan pendidik, mengungkapkan keprihatinannya kepada OceanGate tentang ukuran Titan, bahan konstruksi, dan fakta prototipe tersebut tidak diperiksa pihak ketiga untuk memastikan Titan sesuai standar industri tertinggi.

Dalam postingan blog perusahaan tahun 2019, OceanGate mengkritik sertifikasi pihak ketiga sebagai memakan waktu dan menghambat inovasi. "Membawa entitas luar untuk mempercepat setiap inovasi sebelum diuji di dunia nyata adalah kutukan bagi inovasi yang cepat," kata postingan itu.

Saksikan juga Sudut Pandang Terbaru: 'Dua Anak Cukup': Antara Realita dan Propaganda Usang

[Gambas:Video 20detik]



(fyk/afr)
Berita Terkait