TikTok Lebih Dipercaya Dibanding Media Tradisional
Hide Ads

TikTok Lebih Dipercaya Dibanding Media Tradisional

Josina - detikInet
Kamis, 15 Jun 2023 21:15 WIB
Ilustrasi transfer pulsa pengguna smartphone.
Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages
Jakarta -

Sebuah laporan dari Reuters Institute for the Study of Journalism dalam Digital News Report tahunannya mengungkapkan secara global jumlah pengguna yang mengakses berita melalui situs web atau aplikasi telah menurun 10% sejak tahun 2018.

Demikian kelompok dengan usia yang lebih muda lebih memilih untuk mengakses berita melalui media sosial, pencarian atau agregator seluler.

Dalam laporan yang sama juga diungkapkan pengguna yang muda lebih memperhatikan selebritas, influencer, dan tokoh media sosial daripada jurnalis di platform seperti TikTok, Instagram, dan Snapchat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TikTok sendiri adalah jejaring sosial dengan pertumbuhan tercepat dalam laporan tersebut, aplikasi besutan Bytedance ini telah digunakan sebanyak 20% anak berusia 18 hingga 24 tahun untuk berita, naik 5% dari tahun lalu. Kurang dari separuh responden survei menunjukkan minat besar pada berita, turun tajam dari 6 dari 10 pada tahun 2017.

"Tidak ada alasan yang masuk akal untuk berharap bahwa mereka yang lahir di tahun 2000-an akan tiba-tiba memilih situs web kuno, apalagi disiarkan dan dicetak, hanya karena mereka bertambah tua," kata Direktur Institut Reuters Rasmus Nielsen dalam laporan tersebut seperti dikutip, Kamis (115/6/2023).

ADVERTISEMENT

Survei ini dilakukan secara online yang melibatkan 94 ribu responden orang dewasa dan dilakukan di 46 negara termasuk di Amerika Serikat.

Kurang dari sepertiga responden survei mengatakan bahwa memilih cerita untuk mereka berdasarkan konsumsi mereka sebelumnya adalah cara yang baik untuk mendapatkan berita, penurunan 6% dari tahun 2016, saat survei terakhir mengajukan pertanyaan.

Namun orang masih sedikit lebih suka berita mereka dipilih oleh algoritme daripada oleh editor atau jurnalis. Kepercayaan pada berita telah turun 2 poin persentase pada tahun lalu, membalikkan keuntungan yang dibuat di banyak negara pada puncak pandemi virus Corona.

Rata-rata, sebanyak 40% orang mengatakan bahwa mereka paling sering mempercayai berita. Amerika Serikat telah melihat peningkatan 6 poin dalam kepercayaan pada berita, menjadi 32%, tetapi tetap termasuk yang terendah dalam survei.




(jsn/fay)