File Rahasia Pentagon Ungkap Kelemahan Taiwan Jika Diserbu China
Hide Ads

File Rahasia Pentagon Ungkap Kelemahan Taiwan Jika Diserbu China

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 17 Apr 2023 17:45 WIB
FILE - Taiwanese Mirage 2000 fighter jets taxi along a runway during a drill at an airbase in Hsinchu, Taiwan, Wednesday, Jan. 11, 2023. Taiwan scrambled fighter jets, put its navy on alert and activated missile systems Tuesday, Jan. 31, 2023, in response to nearby operations of 34 Chinese military aircraft and nine warships that are part Beijings strategy to unsettle and intimidate the self-governing island democracy. (AP Photo/Johnson Lai, File)
Jet tempur Taiwan. Foto: AP Photo/Johnson Lai, File
Washington -

Dokumen rahasia militer Amerika Serikat atau Pentagon yang dibocorkan oleh tentara muda bernama Jack Teixeira di media sosial Discord, memuat berbagai informasi sensitif. Selain situasi perang Ukraina dan Rusia, ada juga informasi mengenai potensi perang antara China dan Taiwan.

Dalam dokumen itu, seperti dikutip detikINET dari New York Post, terungkap bahwa Pentagon menilai ada kelemahan kritis dalam sistem pertahanan udara Taiwan. Bahkan pejabat Taiwan sendiri mempertanyakan kemampuan sistemnya dalam mendeteksi jika ada rudal yang diluncurkan dari China.

Analisis AS menemukan jika hanya separuh dari pesawat Taiwan yang mampu beroperasi untuk misi perang secara penuh, seandainya China benar-benar melancarkan serangan. Maka terkait kelemahan Taiwan itu, Beijing dinilai akan bisa mengendalikan wilayah udara Taiwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minggu silam, China menggelar latihan militer besar-besaran di dekat Taiwan. Kegiatan itu sebagai peringatan menyusul kunjungan presiden Taiwan ke Amerika Serikat. China selama ini memang menganggap Taiwan adalah provinsi yang membangkang.

Dokumen itu juga membocorkan berbagai informasi rahasia lain, termasuk kondisi militer Ukraina, kekuatan militer Rusia, pasukan khusus dari negara NATO yang berkeliaran di Ukraina dan lain sebagainya. Kebocoran di internet ini dinilai memalukan, apalagi pelakunya masih muda dan tentara rendahan.

ADVERTISEMENT

Namun demikian, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengklaim kebocoran yang terjadi tidak sampai mengganggu hubungan antara AS dengan negara-negara sekutunya.

"Kami berbicara dengan para sekutu dan mitra sejak kebocoran itu muncul dan kami melakukannya dalam level tinggi dan kami memperjelas komitmen kami untuk menjaga intelijen. Sejauh ini, berdasarkan pembicaraan kami, saya belum mendengar apapun bahwa kejadian ini berimbas pada kerja sama kami dengan sekutu dan mitra," cetus Anthony.




(fyk/fay)
Berita Terkait