Australia Ikut Blokir TikTok di Gadget Milik Pemerintah
Hide Ads

Australia Ikut Blokir TikTok di Gadget Milik Pemerintah

Virgina Maulita Putri - detikInet
Selasa, 04 Apr 2023 20:15 WIB
aplikasi tiktok
Australia Ikut Larang TikTok di Gadget Milik Pemerintah Foto: Unsplash/Kon Karampelas
Jakarta -

Australia mengikuti jejak sejumlah negara Barat lainnya yang melarang penggunaan TikTok di gadget milik pemerintah. Jaksa Agung Australia Mark Dreyfus mengatakan larangan ini akan diterapkan secepat mungkin.

Dalam pengumumannya, Dreyfus mengatakan keputusan ini diambil setelah menerima nasihat dari badan intelijen dan keamanan. Selain itu, Australia juga mengubah Protective Security Policy Framework (PSPF) dan kini menyatakan Tiktok sebagai ancaman keamanan karena praktek pengumpulan datanya.

"Aplikasi TikTok menimbulkan risiko keamanan dan privasi yang signifikan kepada entitas non-perusahaan Persemakmuran yang muncul dari pengumpulan data pengguna secara ekstensif dan paparan terhadap arahan dari pemerintah asing yang bertentangan dengan hukum Australia," kata arahan tersebut, seperti dikutip dari TechCrunch, Selasa (4/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas Australia mengatakan akan mengizinkan penggunaan aplikasi TikTok untuk urusan bisnis resmi asalkan menggunakan perangkat yang terpisah.

Menanggapi larangan tersebut, perwakilan TikTok mengatakan pihaknya sangat kecewa terhadap keputusan ini yang menurut mereka diambil karena pengaruh politik.

ADVERTISEMENT

"Jutaan pengguna kami di Australia mendapatkan pemerintah yang membuat keputusan berdasarkan fakta dan yang memperlakukan semua bisnis secara adil, terlepas dari negara asalnya," kata General Manager TikTok untuk Australia dan Selandia Baru Lee Hunter.

Ia juga menegaskan TikTok sudah beberapa kali menghubungi pemerintah Australia untuk berdiskusi secara konstruktif, dan menekankan bahwa tidak ada bukti yang mengindikasikan kalau TikTok mengancam keamanan nasional Australia. Hingga awal tahun 2023, TikTok memiliki delapan juta pengguna berusia 18 tahun ke atas di Australia.

Langkah yang diambil Australia sejalan dengan tetangganya Selandia Baru dan negara anggota Five Eyes lainnya -- Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada -- yang melarang penggunaan TikTok di perangkat milik pemerintah. Selain itu, Uni Eropa dan Belgia juga melarang aplikasi milik ByteDance itu di gadget milik negara.

Bulan lalu, CEO TikTok Shou Zi Chew bersaksi di depan Kongres AS. Dalam rapat dengar pendapat berdurasi lima jam itu, Chew mencoba meyakinkan otoritas AS bahwa pemerintah China tidak bisa mengakses data pengguna asal Amerika.




(vmp/vmp)