Intel Ditinggal Desainer Chip Andalan, Ada Apa?
Hide Ads

Intel Ditinggal Desainer Chip Andalan, Ada Apa?

Anggoro Suryo - detikInet
Jumat, 24 Mar 2023 11:15 WIB
The logo of Intel is seen during the annual Computex computer exhibition in Taipei, Taiwan June 1, 2016. REUTERS/Tyrone Siu
Foto: Reuters/Tyrone Siu
Jakarta -

Raja Koduri lima tahun lalu meninggalkan AMD dan bergabung ke Intel sebagai Chief Architect. Kini ia mengundurkan diri dari Intel untuk mengembangkan perusahaan AI.

Koduri adalah sosok berpengaruh di divisi Radeon AMD, yang ia tinggalkan pada September 2017. Sebulan kemudian ia bergabung ke Intel dan membantu pengembangan kartu grafis Arc. Pada April 2022 ia dipromosikan pada Executive Vice President Intel.

Pengunduran diri Koduri ini diumumkan langsung oleh CEO Intel Pat Gelsinger lewat akun Twitternya. "Terima kasih @RajaXg atas banyak kontribusinya untuk teknologi dan arsitekturIntel, terutama untuk chip grafis performa tinggi yang menjadi tiga lini produk baru pada 2022," tulis Gelsinger di akun @PGelsinger.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koduri mengundurkan diri sebelum lini GPU Arc terlihat punya taji untuk menantang pesaingnya dari Nvidia dan AMD. Namun baru-baru ini Intel memang merilis driver baru untuk meningkatkan performa Arc, serta mendiskon harganya.

Chip grafis bukan satu-satunya proyek yang digarap oleh Koduri. Ia pun menggarap akselerator blockchain pertama Intel, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Jumat (24/3/2023).

ADVERTISEMENT

Setelah mengundurkan diri dari Intel, Koduri akan membuat perusahaan software sendiri yang berfokus pada generative artificial intelligence. Perusahaan yang belum diberi nama ini akan menggarap software generative AI yang bakal berfungsi dengan chip Intel, AMD, Apple, dan bahkan chip RISC-V yang akan datang.

Generative AI ini menurut Koduri punya potensi besar, terutama untuk video game dan efek visual. Pasalnya AI jenis ini bisa menghasilkan gambar dari perintah berbentuk text, seperti Midjourney.

Koduri menjanjikan software yang dibuatnya ini membebaskan penggunanya untuk memakai platform apa pun, dan target utamanya adalah para seniman, dan dijanjikan tak membutuhkan pengetahuan teknis yang rumit untuk memakai AI ini.




(asj/fyk)