Pemerintah Turki menolak bantuan internet satelit Starlink dari Elon Musk pascagempa besar yang mengguncang negara tersebut.
Lewat kicauan di akun pribadinya, Elon Musk menyebut Space Exploration, salah satu perusahaan miliknya, bisa menyediakan jaringan Starlink di Turki setelah pemerintah setempat memberi izin.
"Starlink belum disetujui oleh pemerintah Turki. SpaceX bisa secepatnya mengirimkan setelah disetujui," kicau Musk.
Namun bantuan tersebut ditolak oleh Pemerintah Turki. Seorang pejabat pemerintahan senior Turki yang namanya tak mau disebut, ia berterima kasih atas tawaran bantuan tersebut, namun menurutnya Turki punya cukup kapasitas satelit.
Turki mengaku punya BTS yang beroperasi menggunakan baterai, meskipun ada beberapa daerah yang jaringan listriknya terputus, demikian dikutip detikINET dari Bloomberg, Selasa (7/2/2023).
Turki diguncang gempa berkekuatan 7,8 magnitudo pada Senin (6/2) dini hari. Gempa tersebut melanda Turki tenggara, dekat perbatasan Suriah, dan sejauh ini sudah lebih dari 4.300 orang tewas dan ribuan terluka akibat gempa ini.
Gempa yang terjadi di dekat kota Gaziantep ini diikuti oleh banyak gempa susulan, termasuk satu gempa yang hampir sama kekuatannya dengan yang pertama.
Berkekuatan 7,8 magnitudo, gempa di Turki termasuk gempa besar. Gempa ini pecah sepanjang sekitar 100 km dari garis patahan, menyebabkan kerusakan serius pada bangunan di dekat patahan.
"Dari gempa bumi paling mematikan pada tahun tertentu, hanya dua dalam 10 tahun terakhir yang memiliki kekuatan yang sama, dan empat dalam 10 tahun terakhir," kata Prof Joanna Faure Walker, Head of Institute for Risk and Disaster Reduction at University College London, dikutip dari BBC, Selasa (7/2/2023).
Simak Video "Bantuan Internet Starlink dari Elon Musk Ditolak Turki"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/fyk)