Cuan Seret, Twitter Pertimbangkan Lelang Username Populer
Hide Ads

Cuan Seret, Twitter Pertimbangkan Lelang Username Populer

Virgina Maulita Putri - detikInet
Senin, 16 Jan 2023 09:45 WIB
Ilustrasi Twitter
Cuan Seret, Twitter Pertimbangkan Lelang Username Populer Foto: Associated Press
Jakarta -

Di bawah kepemimpinan Elon Musk, Twitter terus mencari cara baru untuk menghasilkan cuan. Salah satunya, Twitter dilaporkan pernah mempertimbangkan untuk menjual username.

Laporan ini datang dari New York Times yang mengatakan engineer di Twitter mempertimbangkan untuk mengadakan lelang online di mana pengguna dapat menawar username, seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat (13/1/2023).

Potensi aliran pendapatan baru ini sudah dibicarakan sejak Desember 2022. Tidak diketahui apakah rencana ini akan segera menjadi kenyataan, dan jika iya, belum diketahui apakah rencana ini akan berdampak pada semua username atau segelintir saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan lalu, Elon Musk mencuit bahwa Twitter akan membebaskan 1,5 miliar username yang akunnya sudah dihapus dan tidak pernah dipakai selama bertahun-tahun. Setelah membeli Twitter pada Oktober 2022, Musk juga pernah mengindikasikan bahwa ia tertarik untuk membebaskan akun dengan username yang menarik.

Saat ini Twitter memiliki kebijakan yang melarang 'username squatting'. Ini merupakan praktek di mana seseorang membuat akun tapi tidak diisi profil apapun agar username-nya bisa dijual. Meski sudah dilarang, masih banyak orang yang bisa membeli username Twitter lewat black market selama bertahun-tahun.

ADVERTISEMENT

Jika fitur ini jadi diluncurkan, Twitter tidak akan jadi media sosial pertama yang memberikan opsi untuk membeli username. Telegram belum lama ini mengumumkan akan mengadakan lelang username untuk akun pribadi dan channel lewat marketplace berbasis blockchain TON.

Sejak mengambil alih Twitter senilai USD 44 miliar, Elon Musk terus putar otak untuk meningkatkan pendapatan Twitter di tengah lesunya pendapatan yang datang dari bisnis iklan. Twitter dilaporkan telah ditinggal beberapa pengiklan besar dan bahkan pernah menurunkan proyeksi pendapatan.

Perusahaan berlogo burung ini sudah melakukan beberapa perubahan untuk mendongkrak pemasukan. Misalnya, meluncurkan ulang Twitter Blue dengan harga lebih mahal dan rencana untuk mengizinkan iklan politik dalam beberapa pekan ke depan.

[Gambas:Youtube]



(vmp/vmp)